Kukar, linimasa.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur bekerjasama dengan Bankaltimtara mengadakan pelatihan serta sosialisasi kepada para petani cabai merah dan bawang merah binaan BI di Kukar.
Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 17 sampai 19 November 2020 itu berlangsung di 3 tempat. Yaitu, di Kebun Kelompok Tani PPS Bukit Biru, Balai Kelurahan Loa Tebu dan Pondok Pertemuan Kelompok Tani Dewi Sri Buana Jaya Desa Buana Jaya, Kukar.
Yang menjadi pokok pembahasan dalam agenda pelatihan ini ialah penanganan organisme pengganggu tanaman (OPT), perlakuan bibit pada masa tanam dan akses untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan kapasitas petani.
Pelatihan tersebut dibuka oleh Aswin Gantina, selaku Kepala Tim Implementasi Kekda Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, lalu disusul sambutan dari Kepala Bidang dan Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kutai Kartanegara, Sugiono.
Harapannya setelah mengikuti pelatihan petani-petani yang menjadi binaan BI dapat mengoptimalkan hasil panen dengan lebih meminimalkan kerusakan tanaman akibat OPT atau kesalahan perawatan di saat musim hujan.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur, Tutuk S.H Cahyono menegaskan pelatihan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai rupiah.
“Memang ada yang jadi isu utama. Seperti beras, cabai merah dan bawang merah. Itu isu strategis dalam bidang ketahanan pangan, masalahnya harga komuditas tersebut cenderung bergejolak dan sering langka di pasar akibat gagal panen dan besarnya ketergantungan masyarakat pada produk impor sehingga menjadi faktor pendorong inflasi,” jelasnya.
Selain itu Ia juga mengharapkan pelatihan ini sebagai bagian dari upaya literasi dan perluasan inklusi keuangan
“Semoga setelah pelatihan ini para petani dalam klaster binaan BI dapat mengenal perbankan dan produk perbankan dengan lebih baik yang akan memudahkan akses pembiayaan perbankan kepada petani,” ujarnya.
Pewarta Herman