Samarinda, linimasa.co – Program pengembangan wirausaha Bank Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Mini University memasuki tahun ke 5. Program ini merupakan lanjutan dari program sebelumnya yakni Wirausaha Baru Bank Indonesia (WUBI) yang kali pertama diadakan di tahun 2013. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur, Tutuk SH Cahyono menuturkan, program WUBI sejak tahun 2016 dikemas lebih inovatif dengan branding baru yang lebih milenial dan menjadi Patron model pengembangan UMKM stakeholder Bank Indonesia, serta dikemas lebih ekslusif menjadi Mini University.
“Mini university merupakan bentuk kontribusi dalam meningkatkan jumlah wirausaha baru pada sektor ekonomi kreatif. Jumlah peserta dari awal berdiri hingga saat ini sebanyak lebih dari seribu peserta, yang diselenggarakan sebanyak 4 kali dalam setahun.” Ungkap Tutuk disela pidato pembukaan Mini University batch ke 12, Rabu (4/03/20)
Ditambahkannya, untuk batch ke 12 tahun 2020 ini, ada penambahan kelas yang sebelumnya ada kelas reguler pengusaha dan pemula, namun kali ini ditambah kelas petani dan kelas komunitas ibu-ibu rumah tangga.
“Untuk batch ke 12 ini ada penambahan kelas kelompok petani dan kelompok komunitas ibu-ibu, Setiap angkatan, peserta disaring melalui tahapan pendaftaran, seleksi isian, dan wawancara.” Paparnya
Dijelaskannya, Pihak Bank Indonesia berkomitmen ikut mengambil bagian dalam pengembangan UMKM untuk mendukung pencapaian tugas BI dalam menjaga stabilitas moneter melalui pengendalian inflasi dari sisi suplai.
“Mini University merupakan sebuah program wirausaha BI yang bertujuan meningkatkan kompetensi, public skill dan kapasitas UMKM lokal sehingga dapat mengembangkan potensi ekonomi daerah.” Jelasnya
Sementara, Kepala Sekolah Kelas Pengusaha, Lukman Priyandono menjelaskan jumlah peserta pada angkatan 12 untuk kelas pengusaha 50 peserta, kelas pemula 50 peserta, kelas petani 30 dan kelas kelompok ibu-ibu sebanyak 30 peserta.
“Dari ratusan peminat yang mendaftarkan diri, mereka inilah yang terpilih mengikuti kelas di Mini University, karena ada proses seleksi, tes tertulis dan wawancara. Program pelatihan didesain menyerupai kelas bisnis profesional.” Ungkap Lukman.
Senada, Kepala Sekolah Kelas Pemula, Arin Tsamrotul Fitriyah, mengungkapkan peserta pemula di dominasi oleh pelaku usaha kuliner, jasa dan home industri yang berasal dari beberapa daerah di Kaltim.
“Ada beberapa peserta yang berasal dari luar Samarinda, yakni Bontang, Berau, Balikpapan dan kabupaten Paser, dimana jenis usahanya di dominasi oleh usaha kuliner, jasa, fashion, online shop dan Handi craft.” Pungkasnya
Pada acara pembukaan yang diadakan di Aula Maratua, Gedung Bank Indonesia, jl. Gajah Mada, Samarinda kuliah perdana Mini University Batch 12 diisi oleh Nugrohadi Yuwono pemilik Roti Gembong Panglima. (*)
Reporter Chai I editor Dhepta