Bontang, linimasa.co – Dalam kegiatan seleksi calon santri tahfidz Al-Quran, sebanyak 10 sampai 15 terbaik akan mengikuti karantina selama 6 bulan untuk menghafal 30 juz Al-Quran.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Abdul Kadir Tappa ini di gelar di hotel Andika pada, Minggu (8/11/2020).
“Tentu dalam program ini kami mengambil yang terbaik. Sebab bila ada kekurangan sedikit maka itu akan menghambat proses penghafalan Al-Quran tersebut,” ungkap Kadir Tappa kala disambangi awak media.
Kata dia, bagi santri yang telah lulus maka akan difasilitasi dua hotel untuk dijadikan tempat menghafal Al-Quran. Yakni, hotel Andika untuk santri laki-laki dan hotel Tiara Surya untuk santri perempuan.
“jadi, kami siapkan dua hotel laki-laki dan perempuan terpisah yang mana tempat itu nantinya akan dijadikan tempat mereka menghafal,” ujar Kadir.
Sekilas Kadir Tappa menjelaskan, alasan mengapa dirinya memilih hotel adalah lantaran kedua bangunan tersebut adalah miliknya. Yang mana turut diaktifkan kembali setelah ikut terdampak dalam pandemic covid-19.
“Saya hanya bisa mefasilitasi gedung. Saya memilih hotel yah karena saya ingin memanfaatkan hal tersebut. Jangan sampai kita sudah mumpuni dalam bidang itu namun justru tidak memanfaatkan dengan baik. Toh harta itu titipan,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Sadam Husain yang merupakan salah satu peserta tahfidz Al-Quran mengaku sangat senang sekali dalam mengikuti program ini. Lantaran, menjadi penghafal Al-Quran merupakan cita-citanya dan orang tuanya.
“Alhamdulillah hari ini bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujarnya.
Sejauh pengamatan awak media siswa yang duduk dibangku SMP ini, mendapat dukungan penuh dari bundanya. Nampak, sang Bunda turut menemani Saddam saat melalui proses seleksi.
Meski banyak memiliki saingan, namun ibunda Saddam terlihat optimis untuk menuju garis finish. Meski tau resiko yang ia akan hadapi apabila puteranya terpilih dalam seleksi ini.
“Saya optimis anak saya bisa lulus seleksi. Walaupun nantinya selama 6 bulan dia akan dikarantina untuk fokus menghafal Al-Quran. Tapi, itu semua kan demi kebaikan juga jadi tak masalah lah,” ucap Ibunda Saddam.
Pewarta Lutfi | Editor Syahir