Bontang, Linimasa.co – Ruang minim cahaya seketika terang karena sinar matahari yang masuk melalui celah jendela yang tertutup gorden. Pintu ruangan terbuka perlahan dan hawa dingin menyeruak seakan menyerbu keluar ruangan mengiringi langkah Imam.
Imam Abdurrohman adalah perawat yang bertugas di RSUD Taman Husada Bontang. Ayah dua orang anak ini berjalan perlahan saat keluar dari ruang isolasi itu. Wajahnya nampak lelah dari sebelumnya, Nampak hanya kedua mata dan sebagian wajah tertutup oleh masker.
Imam bertugas sebagai perawat untuk menangani pasien yang terindikasi positif corona atau covid-19 sejak Jum’at, (20/3/20) lalu.
Imam bertugas sebagai perawat untuk menangani pasien yang terindikasi positif corona atau covid-19 sejak Jum’at, (20/3/20) lalu.
“Sejak tanggal 20 maret kemarin saya mendapat tugas untuk merawat pasien yang positif terkena corona,” ucapnya kala disambangi awak linimasa.co di RSUD Taman Husada Bontang, Selasa (31/3/2020).
Imam termasuk salah satu perawat yang menjaga dua pasien yang dinyatakan positif virus corona di ruang isolasi RSUD Taman Husada Bontang. Menurutnya hal yang dilakukannya adalah sesuatu yang luar biasa, dirinya harus berada satu ruangan dengan pasien positif corona, virus yang saat ini paling ditakuti oleh setiap orang di dunia. Disisi lain itu adalah sebuah tanggung jawab dari tugasnya sebagai seorang perawat.
“Yah, selain suatu kewajiban hal ini menurut saya adalah bentuk suatu ibadah karena bisa menolong sesama,” ujarnya singkat sambil merapikan pakaiannya.
Penggunaan APD lengkap saat melakukan tindakan dirasakan tidak nyaman dan resiko penularan penyakit ini mungkin menjadi salah satu kendala yang ia hadapi, meski demikian dirinya tetap mengikuti prosedur untuk keamanan selama bertugas. Imam juga berterima kasih kepada Pemerintah dan masyarakat Bontang serta donator yang telah membantu kebutuhan pasien dan gugus tugas, baik dokter dan perawat yang bertugas.
Rindu, kadang hal itu terlintas dipikirannya. Betapa tidak, ayah dari dua orang anak ini harus menjaga jarak dari keluarganya. Salah satu cara mengobati rindu tersebut yaitu dengan menggunakan aplikasi video call. Baginya tidak ada cara lain untuk menjaga keluarganya dari virus corona kecuali hanya lewat aplikasi tersebut.
“Hanya itu cara saya melepas rindu dengan istri dan juga anak-anak. Di waktu senggang saya menghubungi mereka, kami tertawa dan bercerita melalui video call. Saya rindu dengan mereka, saya juga ingin pulang tapi tidak bisa karena harus meminimalkan resiko penularan dengan tetap di RS.” Ungkapnya sambil menarik nafas panjang. Meski memakai masker terlihat jelas kesedihan yang nampak dari matanya.
Tapi satu hal yang membuatnya tetap bertahan dan kuat yaitu dukungan dari keluarga, teman, pihak RSUD, pemerintah kota Bontang dan dukungan dari masyarakat Bontang.
“Lelah itu sudah pasti mbak, tapi dukungan yang ditunjukan kepada kami itu membuat kami tetap tegar dan kuat,” tambahnya.
Terkadang ia melakukan canda tawa dan saling mendukung selama bertugas, Imam tahu bahwa, pasien tersebut sedang jenuh selama diruang isolasi, kendati begitu ia faham akan situasi saat itu dan tetap berkomunikasi dengan pasien. Menurut Imam, komunikasi adalah salah satu bagian penting dalam tugasnya terhadap pasiennya. Karena dengan komunikasi, Imam dapat menghibur pasien dan sejenak mengurangi beban pikiran pasien.
“Pelayanan Komunikasi terhadap pasien itu bagi saya sangat penting karena dengan itu mereka tak merasa dibeda – bedakan antara pasien satu dan yang lainnya dan menjadi dukungan moril terhadap nya,” ujar Imam.
Kekhawatiran dijauhi masyarakat terkadang terbesit dipikirannya, karena stigma masyarakat yang beranggapan petugas yang kontak langsung dengan pasien positive corona dapat menularkan kepada orang –orang disekitarnya.
“sebenarnya stigma masyarakat yang seperti itu harus diputus, karena APD yang kami gunakan saat merawat pasien itu sesuai prosedur dan aman, jadi masyarakat tidak perlu takut dan resah terhadap petugas medis yang menangani pasien corona ” Ujarnya.
Kendati begitu ia tetap berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien positive corona. Dengan harapan terbesarnya semoga wabah ini cepat selesai dan pasien yang terjangkit bisa menjalani aktifitasnya seperti sedia kala. Imam juga berpesan kepada masyarakat Bontang untuk tetap mematuhi peraturan dan arahan yang diberikan oleh pemerintah kota Bontang.
“Sambil menunggu keadaan betul-betul membaik saya berharap agar masyarakat tetap dirumah saja, melakukan pola hidup bersih sehat ,cuci tangan dengan sabun/hand sanitizer dengan baik dan benar, serta mematuhi aturan yang diberikan oleh pemerintah. Kami akan membantu pasien corona disini dan tolong bantu kami dengan tetap menjaga jarak, jaga pola hidup bersih sehat dan tetap di rumah” pungkasnya.
Reporter Lutfi I editor Chai