Kukar, linimasa.co – Masyarakat di desa Budaya Lekaq Kidau, Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur punya ritual khusus yang dipercaya dapat mengusir penyakit, roh jahat hingga virus korona.
Ritual tersebut diberi nama Lemiwa, biasanya dilakukan saat ada tamu yang berkunjung ke desa tersebut, baik kunjungan dinas maupun kunjungan wisata.
Rombongan tamu yang datang berkunjung akan langsung diarahkan menuju lamin yang berada tidak jauh dari dermaga. Sebelum memasuki lamin tersebut para tamu menjalani ritual Lemiwa yang dibawakan oleh Imang Laing, salah satu tokoh masyarakat setempat.
Imang mengenakan pakaian adat dayak kenyah lengkap dan membawa sepotong bambu yang telah diisi air dan dibagian atasnya ditutupi dedaunan.
Kemudian air dari dalam bambu tersebut ia percikan ke para tamu sambil mengucapkan beberapa kalimat berupa doa dalam bahasa dayak Kenyah.
Setelah menjalani ritual yang singkat tersebut para tamu langsung dipersilahkan memasuki lamin.
Dalam penjelasannya Imang mengatakan ritual tersebut ditujukan untuk mengusir semua penyakit termasuk virus korona yang dibawa oleh pengunjung agar tidak masuk ke dalam desa.
Selain untuk menghadang virus masuk ke desa, percikan air itu juga diharapkan dapat membersihkan penyakit dari para tamu agar saat kembali ke rumah diberi kesehatan dan juga keselamatan.
“Ini biar virus dan semua penyakit tidak masuk ke desa ini. Buat para tamu juga diberi kesehatan dan keselamatan pulang ke tempat masing-masing,” ungkap Imang usai melakukan ritual.
Adang selaku Pjs kepala desa Lekaq Kidau mengatakan air yang digunakan dalam ritual Lemiwa telah diberi doa dalam ritual adat khusus.
“Air itu bukan air biasa. Sudah diberkat oleh para tetua adat sebelum digunakan mengusir virus dan segala penyakit masuk ke desa ini,” ujarnya.
Adang menambahkan air dalam ritual Lemiwa dianggap sebagai air kehidupan yang dapat menghilangkan penyakit dari para pengunjung.
Masyarakat di desa Lekaq Kidau selalu menganggap siapapun yang datang ke desa mereka merupakan bagian dari keluarga karena berasal dari satu nenek moyang.
Oleh sebab itu juga ritual ini menjadi bagian penting dari prosesi penyambutan pengunjung karena dapat mendekatkan masyarakat setempat dengan pengunjung sebagai bagian dari keluarga.
Desa Lekaq Kidau telah ditetapkan sebagai salah satu desa budaya oleh pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara karena masih mempertahankan tradisi adat dan budayanya.
Desa yang terletak di tepi sungai Mahakam ini dihuni sekitar 685 jiwa dari 150 kepala keluarga. Masyarakat yang tinggal di desa tersebut umumnya adalah suku Dayak Kenyah.
“Untuk menuju desa tersebut pengunjung harus menyusuri sungai Mahakan menggunakan kapal dari kecamatan Tenggarong selama 4,5 jam. Sungai Mahakam menyajikan pemandangan eksotik sehingga membuat perjalanan tidak membosankan.” ujar Adang
Pewarta Herman