Samarinda, linimasa.co – Dampak yang ditimbulkan oleh virus corona bukan hanya dialami oleh sektor industri besar atau faktori tetapi berimbas kepada industri kecil, Industri Kecil Menengah (IKM). Merosotnya perekonomian dan kurangnya daya beli masyarakat membuat pelaku IKM menjerit.
Mini University besutan Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Timur menggelar kuliah perdana di ruang pertemuan Dinas Perindustrian Kota Samarinda, Gedung Graha Ruhui Rahayu, Jl. Ir. H. Juanda No.81. Kamis (1/10/20)
Menurut Kepala Dinas Perindustrian Samarinda, Muhammad Faisal, pihaknya mengapresiasi Bank Indonesia yang selalu tanggap menyikapi probematika masyarakat terutama yang bergerak di bidang Industri Kecil Menengah (IKM).
“Banyak IKM di Samarinda yang harus gulung tikar karena selama pandemi daya beli masyarakat menurun, belum lagi kreativitas pengusaha mikro yang perlu di ugrade menghadapi perkembangan zaman,” ujarnya
Dikatakan Faisal, kegiatan yang diadakan oleh Mini University sangat membantu program pemerintah khususnya Dinas Perindustrian. Pasalnya pembinaan yang dilakukan oleh Mini University bersifat kontinyu dengan jangka waktu yang panjang.
“Kami merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini, biasanya kami mengadakan Bimtek itu hanya tiga hari, kadang mau lebih tapi terbentur oleh anggaran, belum lagi SDM yang terbatas. Tapi kami selalu berusaha maksimal untuk melakukan pembinaan dan pelatihan untuk membantu pelaku IKM,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Baca juga Miniu Bangun UMKM kuat
Selain itu menurutnya, pandemi ini membuat setiap lini harus bersinergi, salah satunya dengan mengadakan kerja sama kegiatan guna pemberdayaan IKM, peningkatan mutu produksi, marketing hingga kepada laporan dan pembukuan bagi IKM, sehingga mereka dapat lebih kreatif dan inovatif dalam memperluas pasarnya.

“Saya tertarik dengan strategi Pak Ridwan Kamil yang selalu mengatakan Pentahelix, dimana ada lima sektor yang dapat memperkuat suatu bangsa, salah satunya komunitas ini. Harus ada kolaborasi dengan semua pihak untuk mewujudkan suatu visi dan misi,” ucapnya
Faisal berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, IKM mampu menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi Samarinda di tengah pandemi covid-19.
“Kegiatan ini kan memberi denyut kehidupan ekonomi IKM yang menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi di Samarinda. Bahkan di tengah-tengah pandemi Covid-19 pun masih mampu bertahan,” tuturnya
Sebagai informasi Mini University telah melakukan pembinaan wirausahawan sejak tahun 2016 silam. Hingga saat ini telah memasuki gelombang Batch 14 dengan jumlah peserta 100 orang perangkatan, dibagi menjadi dua kelas yakni kelas inkubator dan kelas akselerator.
Pada kegiatan perdana terlihat semua peserta menggunakan masker, face shield dan hand sanitizer yang dibagikan oleh panitia. Kelas terbagi jadi 2 tahap, pagi dan siang. Masing-masing kelas dihadiri 25 orang persesi dan duduk berjarak.
Pewarta Syahir