Bontang, Linimasa.co — Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang mulai menghimpun data nelayan yang bakal menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Ini merupakan bantuan yang diberikan pemerintah menyusul luasnya dampak negatif pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Hal tersebut diungkapkan Kabid Perikanan Tangkap dan Budidaya, DKP3 Bontang, Syamsu Wardi, kala disambangi Linimasa.co di UPT PPI Tanjung Limau, Senin (20/4/2020) siang.
Dia menjelaskan, berdasar data yang dihimpun DKP3 Bontang terdapat 2.666 orang yang bekerja di sektor perikanan. Baik sebagai nelayan kecil, maupun mereka yang bertindak sebagai pembudidaya.
Angka ini merupakan rekapitulasi pemegang kartu nelayan dan kartu pelaku usaha (Kusuka) bidang kelautan dan perikanan di Bontang tahun 2019.
“Data kami ambil dari pemegang kartu nelayan dan kusuka. Jumlahnya 2.666, dan sekarang lagi verifikasi,” ujar Syamsu Wardi kala disambangi Linimasa.co di UPT PPI Tanjung Limau, Senin (20/4/2020) siang.
Aktivitas nelayan di TPI Bontang
Adapun verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa penerima BLT benar-benar nelayan kecil. Sementara pembudidaya tidak termasuk penerima.
Pemerintah berasalan, pandemi ini memang menghantam semua pihak. Namun yang paling babak belur ialah nelayan kecil.
Pendapatan nelayan menurun seiring lesunya permintaan ikan segar di pasaran. Sehingga nelayan mengurangi aktivitas melaut. Belum lagi anjuran pemerintah yang meminta masyarakat membatasi aktivitas luar ruangan berimbas pada kurangnya daya beli masyarakat terhadap ikan tangakapan nelayan.
Sementara pembudidaya, tidak termasuk penerima BLT. Sebab pembudidaya dapat bekerja di sektor lain atau mengerjakan kegiatan usaha lainnya untuk menambah pendapatannya selain budidaya ikan.
“BLT ini untuk nelayan kecil saja,” tegas Syamsu Wardi.
Kemudian besaran BLT, hingga kini Syamsu Wardi belum tahu pasti. Lantaran pagu anggaran untuk BLT ini memang belum diketok dan Petunjuk Teknis (Juknis) pun belum ada. Namum berdasar informasi yang pihaknya terima, besaran BLT ini ditaksir cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan dasar selama 3 bulan. Dan semua ini bersumber dari
“Juknis dan pagu anggaran belum kami ketahui. Ini masih proses pengunpulan data. Yang jelas anggaran langsung pusat,” terangnya.
Adapun usai verifikasi calon penerima BLT tingkat kota rampung. Selanjutnya nama-nama tersebut disetor ke Dinas Kelautan Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kaltim. Untuk kembali diverifikasi.
Kemudian soal rencana Pemkot Bontang yang juga bakal mengucur BLT bagi warganya. Kalau-kalau ada nelayan yang juga akan menerima. Kata Syamsu Wardi, nelayan yanh menerima BLT dari otoritas setempat tidak akan kembali menerima BLT khusus nelayan. Dia memastikan, tidak boleh ada yang menerima BLT ganda.
“Karena berbasis KTP, jadi bisa dimonitor,” pungkasnya. (adv/F27)