Bontang, Linimasa.co — Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda membuat banyak program Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) tertangguhkan. Diantaranya program penetral limbah babi di Kecamatan Bontang Barat.
Dikatakan Kabid Peternakan DKP3 Bontang, Eddy Forest, program ini sedianya dimulai April 2020 ini. Hanya, karena COVID-19 belum mereda, program terpaksa ditangguhkan sementara hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
“Kami mau mulai tapi enggak bisa. Pandemi belum ada tanda mereda,” ujar Eddy Forest kepada Linimasa.co melalu pesan singkat beberapa waktu lalu.
Dia menuturkan, sejatinya program penetral limbah babi ini hadir dari keluhan masyarakat Bontang Barat, khususnya di Kelurahan Kanaan dan Telihan sejak 2019 lalu.
Banyak masyarakat mengeluhkan bau tak sedap dari peternakan babi. Usai ditelusuri, ternyata bau tak sedap tersebut berasal dari pengolahan limbah babi yang kurang baik.
Kondisi ini semakin parah ketika hujan lantas cuaca berubah panas. Praktis bau tak sedap semakin mengajar indra penciuman.
DKP3 Bontang melalui bidang peternakan berupaya memecahkan masalah itu dengan melalukan penetral limbah. Yakni memberi obat kimia yang disemprotkan ke kandang dan kotoran babi. Agar pembusukan lebih cepat juga maksimal, agar baunya tidak terlalu menyengat dan menyebar.
“Belum bisa kita lakukan karena anggaran di fokuskan ke penanggulangan Covid-19. Jangan sampai kita sudah buat pengadaan tapi tidak bisa terbayarkan,” jelasnya.
“Untuk masyarakat yang terdampak limbah dari adanya kandang babi, saya harap bisa bersabar dan dapat memaklumi kondisi kami,” pungkasnya. (adv/F28)