Samarinda, linimasa.co – Terjadinya pungutan liar (Pungli) yang viral di salah satu grup facebook membuat keresahan bagi pengendara pengisi bahan bakar minyak (BBM) tepatnya di SPBU, Jalan Urip Sumoharjo, Selasa (28/1/20).
Awalnya seorang warganet mengunggah aktivitas pungli tersebut di salah satu grup facebook terbesar di Samarinda, Busam (Bubuhan Samarinda).
Tidak menunggu lama, Tim Macan Borneo Jatarnas Polresta Samarinda merespon cepat atas terjadinya keresahan masyarakat melalui media sosial.
“Kita tindak lanjuti laporan Pungli yang beredar di facebook. Tim Macan Borneo Jatanras Polresta Samarinda segera melaksanakan penyelidikan perihal viralnya video tersebut, kami langsung datangi TKP (Tempat Kejadian Perkara) pada hari itu (28/1), namun telah bubar,” ungkap Kanit Jatanras, Iptu Abdul Rauf.
Tidak berhasil menangkap pelaku di hari pertama. Tim Macan Borneo melanjutkan pencarian di hari berikutnya. Tepatnya hari Rabu 29 Januari 2020 sekitar pukul 12.30, tim berhasil tangkap tangan aksi pungli tersebut.
“Kami berhasil menangkap tangan, pelaku sedang meminta uang kepada sopir – sopir truk yang sedang antri dalam pengisian jenis kendaraan solar,” ungkap Rauf.
Pelaku yang tertangkap tangan di TKP Rizal Efendy (36) dan Andika Pratama (28) dengan barang bukti uang 50.000 rupiah. Kemudian salah satu orang yang juga sebagi pelaku Pungli dengan melakukan kekerasan, telah tertangkap sebelumnya Hendra Cacing kasus Curanmor.
“Berdasarkan pengembangan, menurut laporan pelaku. Satu orang yang melakukan Pungli dengan menggunakan kekerasan yakni Hendra. Tapi sudah ditangkap kasus Curanmor akhir bulan Desember lalu,” beber Rauf.
Pelaku telah menjalankan Pungli tersebut sejak awal bulan Desember 2019 dan berakhir setelah diamankan oleh tim Macan Borneo. Alasan pelaku yakni prihal ekonomi. Karena tidak ada unsur pemerasan sehingga pelaku diputuskan untuk dibina, wajib lapor.
“Pelaku yang ditangkap tidak didapatkan unsur pemaksaan. Menurut keterangan pelaku, mereka diberi seikhlasnya saja, uang digunakan untuk makan,” tambah Rauf.
Salah satu pelaku Rizal mengatakan bahwa dirinya sadar saat itu sedang direkam. Namun tidak menyangka akan seperti ini.
“Saya sadar telah direkam, tapi tak menyangka bakal ramai,” jelasnya.
Ditanya salah satu pelaku Andika mengatakan bahwa dirinya cukup menyesal.
“Saya menyeal dan tidak akan mengulangi kembali,” katanya.
Reporter Dhepta I Editor Chai