Samarinda, linimasa.co – Kecelakaan maut kembali terjadi di bawah gunung Manggah, tepatnya di jalan Otto Iskandar Dinata, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, Samarinda, Kamis (30/1/20) pukul 14.30 Wita.
Kecelakaan yang melibatkan truk bermuatan pasir dengan nomor Polisi KT 1376 LN dengan tiga pengendara sepeda motor ini menyebabkan empat orang tewas.
Keempat korban tersebut adalah Desti Nur (14), Tri Prihatin Ningsih (43), Brilian Eklesia Gabriel (12) dan Awaludin (40).
Beberapa orang saksi yang melihat langsung kejadian mengerikan tersebut mengatakan truk yang mengangkut pasir tersebut melaju kencang dari arah gunung Manggah dan langsung menghantam tiga sepeda motor yang ada di depannya.
Suriansyah (21) Montir bengkel motor yang berada di dekat lokasi kecelakaan mengatakan saat sedang melayani pelanggan dirinya dikejutkan dengan truk yang melaju kencang dari atas gunung langsung menabrak dan menyeret motor beserta dua pengendara yang sedang berboncengan.
“Dua orang goncengan, satu dewasa dan satunya anak-anak, posisinya keduanya dibawah truk, yang dewasa di bagian depan depan, terus yang anak dibagian belakang, motornya juga nyangkut di bawah truk,” jelasnya.
Sementara itu Azmiadi, Babinsa Sungai Dama mengatakan kecelakaan terjadi akibat truk berjualan pasir tersebut mengalami rem blong dan muatan penuh.
“Tadi saya sempat tanya sopirnya dia bilang rem blong dan muatan berat jadi tidak mampu menghentikan laju truk,” ujarnya.
Kecelakaan di daerah Gunung Manggah sudah sering terjadi dan selalu memakan korban.
“Entah ini sudah yang ke berapa kali, tapi yang jelas setiap terjadi kecelakaan disini selalu ada korban dan ini yang terparah, jadi sekarang korban jiwa sudah dibawa ke AWS,” tambahnya.
Dari keterangan Azmiadi diketahui bahwa supir adalah warga Damanhuri dan sudah diamankan pihak kepolisian.
Kanit Laka Lantas Polresta Samarinda, Ipda Henny Merdekawati mengatakan masih mendalami sebab dari kecelakaan tersebut. Dirinya membenarkan kecelakaan tersebut melibatkan truk, pengendara motor dan pejalan kaki.
“Kecelakaan melibatkan antara truk dengan pengguna sepeda motor dan pejalan kaki. Tiga orang meninggal di tempat dan satu orang saat berada di ruang UGD. Masih dalam penyelidikan sebab terjadinya,” terang Ipda Henny saat berada di ruang jenazah RSUD A Wahab Syahrani.
Muhammad Tauhid, seorang guru di SD negeri di Samarinda mengatakan jika yang menjadi korban laka lantas tersebut adalah siswanya dan orangtuanya. Menurut Tauhid saat itu muridnya ingin berangkat bimbingan belajar.
“Dia bersama ibunya jadi korban laka lantas. Saat itu ingin pergi Bimbel,” terang Tauhid.
Salah seorang keluarga korban juga terlihat mencari keluarganya yang diduga menjadi korban. Saat ditanya oleh tim relawan prihal ciri-ciri korban, ternyata korban benar bernama Desti Nur (14).
“Dia anak saya baru pulang jalan kaki dari mengamen,” terang ibu korban.
Reporter Herman I Editor Dhepta