Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilakukan oleh DPRD Bontang ke lingkungan pembangunan pembangkit listrik di Teluk Kadere menemukan adanya sumur yang tidak bisa lagi digunakan oleh masyarakat sekitar karena diduga karena terkena limbah pembangunan pabrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Sekertaris Komisi III, Abdul Samad mengatakan mengatakan bahwa terdapat dua temuan saat Sidak yang dilaksanakan gabungan komisi DPRD Bontang tersebut, dua temuan tersebut yakni Sumur dan aliran pipa PDAM yang terputus, Selasa (21/1/2019) siang.
Dijelaskannya, sumur tersebut merupakan sumur masyarakat yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari, baik untuk mencuci pakaian maupun untuk memasak. Diketahui, sumur tersebut sudah tidak dapat digunakan saat pembangunan pabrik PLTD berlangsung.
“Dari hasil sidak kemarin, dua hal tersebut kami temukan dan sudah di komunikasikan ke pihak PLTD untuk segera memberikan ganti rugi atas apa yang terjadi dilapangan,” ungkapnya.
Selain itu, dari hasil koordinasi dengan pihak perusahaan dan masyarakat, kedua belah pihak telah menyepakati bahwasannya akan dilakukan pergantian saluran pipa PDAM masyarakat yang terkena dampak atas pembangunan Pabrik Teluk Kadere.
“Pergantian pipa sekitar 4 juta sesuai saat mereka mendaftarkan untuk lengaliran air PDAM dan sisanya sesuai kesepakatan masyarakat dan perusahaan,” terangnya. (adv/a)