Kukar, linimasa.co – Warga desa Muara Muntai Ulu, kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara punya cara unik untuk memaksimalkan potensi wisata yang terdapat di daerahnya.
Dengan memanfaatkan Fery penyeberangan yang biasanya digunakan untuk menyeberangkan orang dan kendaraan bermotor, mereka berinovasi menciptakan sebuah kendaraan wisata.
Tawaran yang diberikan adalah dengan biaya yang sangat murah wisatawan dapat menyewa fery tersebut untuk pelesiran mengarungi sungai Mahakam sambil menikmati makanan khas penduduk lokal.
“Kami menyebutnya restoran terapung,” ujar Kepala Desa Muara Muntai Ulu, Husain.
Untuk mengubah fery penyeberangan sepanjang 18 meter dan lebar 4 meter tersebut pemilik kapal bekerja sama dengan kelompok masyarakat desa, terutama kaum perempuan untuk menghias dan menyajikan makanan.
“Harga yang kami tawarkan relatif murah, hanya cukup Rp1,5 juta sudah bisa untuk 15-20 orang,” tambah Husain.
Dengan harga yang ditawarkan wisatawan dapat menikmati perjalanan wisata menyusuri sungai Mahakam dengan pemandangan yang eksotik, hutan hujan dengan berbagai tumbuhan dan hewan endemik, serta beragam aktifitas masyarakat yang tinggal di tepi sungai selama 5 jam.
Tidak hanya itu, wisatawan juga dapat memilih rute perjalanan di kehendaki, misalnya ingin menikmati keindahan sunset dari sungai Mahakam atau rute lainnya.
Yang lebih menarik lagi wisatawan juga dapat meminta pengemudi untuk singgah ke pemukiman dan melihat aktifitas warga setempat seperti mengolah ikan air tawar atau membeli oleh-oleh yang ditawarkan warga.
Jika wisatawan butuh hiburan, restoran terapung ini juga menyediakan seniman lokal lengkap dengan alat musiknya untuk menghibur. Cukup membayar 200 ribu wisatawan dapat menikmati alunan musik sambil menikmati perjalanan wisata, tentu ini akan membuat liburan menjadi lebih mengesankan.
Maksimalkan Mesos Sebagai Wadah Promosi
Sejak pertama kali diresmikan pada bulan Agustus 2020 lalu warga yang tergabung dalam Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) binaan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kukar langsung mempromosikannya melalui media sosial (medsos).
Hasilnya luar biasa, kini pesanan untuk gathering hingga rapat kantor atau hanya untuk liburan bersama keluarga mulai ramai berdatangan.
Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik Diskominfo Kukar, Ahmad Rianto mengatakan pelatihan pengelolaan informasi hingga tingkat desa terus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mendorong warga desa memaksimalkan semua akses informasi untuk mempromosikan desanya.
“Desa Muara Muntai Ulu adalah salah contoh desa yang berhasil dalam pengembangan KIM itu dan kini mereka mulai merasakan hasilnya,” ujar Rianto.
Selain wisata Restoran Terapung, KIM yang anggotanya mayoritas perempuan ini juga sering mempromosikan hasil karya penduduk lokal seperti kerajinan tangan dan produk olahan makanan.
“Kita mengajak masyarakat untuk sadar informasi, melalui kelompok ini dengan terus melakukan pembinaan. Tak hanya mempromosikan apa yang sudah ada dan sedang dikerjakan, namun juga mendiskusikan potensi yang mereka punya agar diketahui publik,” papar Rianto
Harapannya agar tidak ada lagi warga pedalaman atau daerah terisolir menutup diri. Dengan adanya pembelajaran akses informasi yang baik warga desa dapat menunjukan kepada publik bahwa mereka juga dapat berkarya ditengan keterbatasan.
Dapat Apresiasi Bupati
Bupati Kukar Edy Damansyah sendiri langsung mencoba wisata Restoran Terapung hasil inovasi masyarakat desa Muara Muntai Ulu.
Ia mengatakan bahwa konsep wisata yang dikelola langsung oleh kelompok masyarakat menggunakan fery tradisional itu merupakan terobosan desa dalam memajukan memajukan ekonomi dalam bidang pariwisata.
“Dengan konsep wisata ini tentunya memiliki daya tarik tersendiri bagi para pelancong yang membutuhkan suasana alam sambil bersantai bersama keluarga maupun komunitas,” ujar Edi Damansyah.
Dirinya pun mengapresiasi kepala desa desa setempat karena berani berinovasi dalam membangun potensi pariwisata di desa Muara.
Reporter Herman