Kukar, linimasa.co – Debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) digelar dengan hanya satu pasangan calon, sehingga fokus pada pendalaman visi dan misi, Rabu (4/11/2020)
Debat yang digelar dengan sukses di Hotel Grand Elty Singgasana Kukar ini menampilkan lima orang panelis yaitu Hairul anwar, Erwinsyah, Bambang Iswanto, Muhammad Nasir, dan Rahmawati.
Kelima panelis ini memiliki latar belakang sebagai akademisi. Yang menarik, satu diantaranya adalah perempuan. Rahmawati Thaha adalah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman.
Menurut Rahma, keterlibatan dirinya menjadi panelis pada Pilkada di Kaltim merupakan pengalaman kali pertama, sebelumnya dirinya aktif di Forum CSR Nasional dan Forum Manajemen Indonesia. Dirinya lebih banyak menyikapi kebijakan pemerintah di bidang ekonomi
“Ini kesempatan yang tepat untuk mengajukan pertanyaan secara langsung kepada calon kepala daerah, sehingga semua pihak dapat mengetahui arah dari visi dan misi pasangan calon,” ujarnya saat dihubungi awak linimasa.co, Senin (9/11/2020)
Pada debat pilkada Kukar, dirinya menitikberatkan pertanyaan pada sektor kebijakan pemerintah daerah terhadap program CSR perusahaan, peningkatan kinerja sektor wisata serta program sister city
“Selain masalah tambang, ada hal lain yang kadang terlewati misal tanggung jawab sosial perusahaan yang ada di Kukar, sektor lain pasca tambang dan migas, belum lagi masalah lingkungan,” jelasnya
Menurut alumni PPRA 56 Lemhanas ini, program debat besutan KPU ini merupakan media perantara masyarakat dan calon pemimpinnya. Kata dia debat akan mewujudkan kesadaran masyarakat yang nantinya menjadi bahan pertimbangan siapa yang akan dipilih.
“Debat juga merupakan alat pembelajaran politik bagi masyarakat, kita bisa menikmati adu program, juga solusi yang solid dan mencerahkan, bukan sekadar momen obral janji atau menggalang dukungan saja,” ucapnya
Alumni lulusan S3 universitas Airlangga ini juga memaparkan, debat pilkada juga akan mengembalikan persaingan ke jalur yang tepat, sehingga masyarakat dapat memilih pemimpin yang bijak dan mengayomi
“Kan bisa saja masyarakat akan menentukan pilihannya setelah melihat acara debat kandidat. Jadi pasangan calon jangan sampai menyia-nyiakan acara debat yang difasilitasi oleh KPU ini,” paparnya
Pewarta Chai