Samarinda, linimasa.co – Cuaca ekstrem yang melanda Kalimantan Timur terutama di Kabupaten Berau dalam beberapa pekan terakhir mulai memakan korban.
Sardin (44) warga kampung Tanjung Prepat, Kecamatan Biduk-Biduk dinyatakan hilang setelah berpamitan kepada Narsiah (41), istrinya, untuk mencari ikan Rabu (1/1/2020) pukul 20.00 Wita.
Saat berangkat mencari ikan kondisi cuaca sedang turun hujan disertai angin kencang. Sardin mengatakan kepada Istrinya akan melaut selama dua hari. Sejak saat itu hingga kemarin ia belum pulang ke rumah.
“Suami saya pamit dua hari untuk mencari ikan. Hari Jum’at hingga malam saya menunggu suami namun tak pulang hingga hari Sabtu,” ujar Narsiah.
Kapolres Berau, Edy Setyanto Enring mengatakan pihaknya masih berusaha mencari keberadaan korban. Namun dikarenakan cuaca yang buruk dan peralatan minim pencarian menjadi semakin sulit dilakukan.
“Disini juga belum ada Basarnas,” Kata Edy.
Edy mengatakan Sardin melaut menggunakan perahu ketinting dengan mesin berkapasitas 25 PK. Setelah tidak kunjung kembali dari waktu yang telah dikatakan anak korban bersama warga berinisiatif mencari.
“Pencarian di hari pertama tanpa hasil,” ujar Edy
Minggu (5/1/20) pukul 07.00 Wita, anggota kepolisian dan TNI dibantu warga kembali mencari korban. Namun upaya yang dilakukan terhambat oleh cuaca dan gelombang tinggi.
Mantan Kapolres Raja Ampat itu belum bisa berspekulasi mengenai sebab hilangnya Sardin. Hingga saat ini masih fokus mencari keberadaan korban.
“Dugaan sementara karena cuaca buruk saat melaut,” tutup Edy.
Reporter Herman