Bontang, Linimasa.co – Komisi l DPRD Kota Bontang menggelar rapat kerja terkait data warga kurang mampu bersama Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM), Camat se-Kota Bontang dan lurah se-Kota Bontang pada, Selasa (25/8/2020).
Anggota Komisi l Bakhtiar Wakang mengatakan adanya rapat kerja ini di selenggarakan untuk mengetahui apakah data warga kurang mampu di Kota Bontang Mengalami Kenaikan ataukah penurunan.
“Nah, maka dari itu kami undang Dinsos, camat maupun lurah untuk mengetahui warga kurang mampu di Bontang apakah mengalami penurunan atau penambahan,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Kadis Dinsos-PM, Abdu Safa Muha bahwa sekitar 8.510 rumah tangga atau 10.418 KK atau 34098 jiwa yang mendapat program bantuan non tunai termasuk sembako dan PKH. Namun, 3585 belum mendapat program bantuan. 3161 KK diantaranya diusulkan, sehingga diketahui 424 KK setelah dicek invalid karana tidak ditumukan keberadaan nya salah satunya seperti,meninggal,pindah rumah dan tanpa keterangan.
Menanggapi hal tersebut, Lurah Bontang Kuala, Rony Apriansyah mengatakan bahwa data warga kurang mampu sudah sinkron dengan data di Dinsos. Warga kurang mampu ini cenderung stabil kadang naik dan kadang turun. Namun, hal ini mengalami kenaikan saat pandemi covid.
“Jadi, data kita sudah cocok dengan pihak Dinsos, namun kenaikan warga kurang mampu meningkat saat pandemi covid ini karena banyak warga yang tidak mendapat pemasukan,” ungkapnya kala di temui awak media, Kamis (27/8/2020).
Kata dia, warga kurang mampu itu ada 2 yaitu tentatif dan relatif. Maka dari itu, setiap tahun perlu adanya pembaruan data.
“Kalau warga tidak mampu itu kan bisa jadi sekarang mampu besok tidak mampu begitu sebaliknya, maka dari itu saat pandemi ini sedikit mengalami kenaikan,” tambahnya.
Kendati demikian, ia berharap kedepannya ada regulasi yang bisa menangani hal tersebut dengan benar – benar tanpa adanya campuran dari pihak manapun.
“Kan saat ini belum ada regulasi kepastian terkait warga kurang mampu tersebut, mungkin kedepannya semoga ada regulasi yang bisa menangi hal seperti ini,” tutupnya.
Pewarta Lutfi