Samarinda, linimasa.co – Mendengar kata konspirasi biasanya akan langsung mengundang kecurigaan serta polemik berkepanjangan. Bahkan tidak sedikit yang berbuntut pada terjadinya konflik sosial dalam masyarakat.
Namun tidak demikian dengan warga RT.53 Perumahan Bumi Alam Indah, Kelurahan Lempake. Semakin banyak konspirasi yang terjadi justru semakin mengundang gelak tawa dari warga. Iya, ini terjadi dalam kegiatan lomba yang diselenggarakan dalam rangka menyemarakkan HUT RI ke-75.
Memperingati hari jadi negara ini, warga RT.53 Kelurahan Lempake memeriahkannya dengan menggelar berbagai macam lomba baik untuk orang dewasa, ibu-ibu, maupun anak-anak. Sambil menyelam meminum air, momentum kemerdekaan ini juga dimanfaatkan untuk silaturrahmi dan kebersamaan warga.
“Kegiatan ini adalah dari warga dan untuk warga, di mana pembiayaan ditanggung bersama oleh seluruh warga dan dimanfaatkan untuk silaturrahmi seluruh warga di lingkungan kami. Warga di sini rata-rata adalah orang sibuk dan sangat jarang di rumah, sehingga momentum ini kami manfaatkan untuk memupuk semangat kebersamaan tentu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.” terang Sya’rani, ketua RT. 53 Lempake.
Di antara kegiatan yang dilakukan adalah menghias komplek dengan umbul-umbul dan bendera hias, berbagai perlombaan, doa bersama untuk mengenang jasa para pahlawan, serta malam resepsi puncak sekaligus pembagian hadiah
“Dengan semangat kebersamaan kami menghias komplek perumahan, mengadakan perlombaan futsal, catur dan tarik tambang untuk laki-laki dewasa. Lomba makan kerupuk, balap karung, balap kelereng, joged balon berpasangan, memasukkan paku ke dalam botol, dan juga cerdas cermat keislaman, dan lainnya untuk anak-anak. Dan juga lomba tumpeng untuk ibu-ibu.” Jelas Ferdy, ketua panitia.
Nuansa keakraban terlihat jelas dalam kegiatan lomba. Berbagai konspirasi pun tak terelakkan akhirnya terjadi. Namun jangan berfikir akan mengundang protes dari peserta lomba, yang ada justru nampak kelucuan dan mengundang gelak tawa dari seluruh warga.
“Sesuai dengan semangat awal yaitu memupuk kebersamaan. Jadi seluruh warga memahami bahwa perlombaan ini bukan untuk mencari pemenang, namun lebih kepada mempererat silaturrahmi. Selain lomba-lomba yang umum, di lingkungan ini kami juga mengadakan lomba-adzan dan cerdas cermat keislaman.” lanjut Ferdy.
Laporan Kusyanto Abu Iya