Bontang, Linimasa.co — UPT Balai Benih Ikan (BBI) Tanjung Laut, Bontang berhasil memanen 530.000 benur (bibit) udang windu, pada Rabu (15/4/2020) dini hari. Panenan ini merupakan yang perdana seusai kewenangan pengelolaan UPT BBI Tanjung Laut beralih dari Dinas Perikanan Provinsi Kaltim ke Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang awal tahun 2020 ini.
Pelaksana Tugas (Plt) UPT BBI Tanjung Laut, Moedji Hartati menuturkan, panenan benur udang windu ini sudah dilakukan dalam 2 tahap. Di tahap pertama, pihaknya memanen sekitar 200.000 benur. Tahap ke dua, benur dipanen 330.000.
“Dua tahapan itu kami berhasil memanen 530.000 benur udang windu,” ujarnya kepada Linimasa.co kala disambangi di Kantor UPT BBI Tanjung Laut, Kamis (16/4/2020) siang.
Seluruh benur ini kemudian dikemas dalam bungkusan plastik yang didalamnya berisi 3.000-5.000 benur udang windu.
Lebih jauh Moedji Hartati menjelaskan, seluruh benur produksi BBI Tanjung Laut telah dilego ke sejumlah pembudidaya tambak. Diantaranya ke Sangkima dan Teluk Pandan, Kutai Timur (Kutim). Kemudian ke Marangkayu, dan Anggana Kutai Kartanegara (Kukar).
“Dua panenan benur kami sudah dibeli semua,” ujar Moedji Hartati, bangga.
Adapun tiap benur udang windu dijual seharga Rp 28 per benih. Dengan asumsi 530.000 benur di produksi, maka total pendapatan dari panenan ini berjumlah Rp 14.840 000.
Selain itu, panenan benur udang windu masih ada tersedia satu kolam lagi. Moedji Hartati memprediksi, satu kolam itu terdapat 200.000 benur.
“Masih kecil jadi belum bisa dijual. Tapi calon pembeli sudah ada,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pembudidayaan benur udang windu di BBI Tanjung Laut, Bontang dimulai pertengahan Maret 2020 lalu. Dengan masa pemeliharaan sekitar 1 bulan hingga bibit benur bisa dipanen.
Kemudian indukan benur udang windu ini yang dikembangkan di BBI Tanjung Laut didatangkan dari Balikapapan. Ada 17 ekor indukan udang windu kala itu didatangkan. Tiap ekornya diperoleh dengan harga Rp 190.000. (adv/F24)