Kukar, linimasa.co – Awalnya tidak ada yang percaya pada Mansur bahwa di lepas pantai Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terdapat terumbu karang.
“Saat itu, tahun 2007 ada nelayan yang melaporkan telah menemukan terumbu karang di lepas pantai Muara Badak dan saya tergerak untuk membuktikan,” kenang Mansur.
Ia pun lantas menghubungi Mukhlis Effendi, sahabat sekaligus Dosen Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman untuk mengabarkan prihal penemuan terumbu karang tersebut.
“Tahun 2013 kami survei untuk membuktikan dan ketemu, terumbu karang itu nyata ada di lepas pantai Muara Badak,” ujar Mansur.
Temuan tersebut lantas disampaikan ke berbagai pihak, namun sayangnya karena banyak yang tidak percaya informasi tersebut diabaikan.
“Sangking tidak ada yang percaya saya sampai disebut gila,” ujarnya tersenyum.
Tapi ia tak patah arang, pria yang juga seorang guru sekolah dasar itu terus berusaha menemukan spot terumbu karang lain, dan hasilnya ternyata ada banyak terumbu karang indah di kedalaman 3-45 meter.
Setiap Spot Diberi Nama Unik
Mendapat informasi pada tahun 2007 Mansur baru melakukan survei setelah paham akan perannya sebagai Pokmakwas di tahun 2013.
Uniknya setiap spot terumbu karang yang ditemukan oleh Mansur dan Muchlis diberi nama sesuai dengan peritiwa yang terjadi saat penemuan.
“Spot pertama kami beri nama Batu Rengge karena saat pertama ketemu diatas kami ada nelayan yang sedang pasang perangkap ikan,” kata Mansyur
Pengalamana penemuan spot terumbu karang juga diceritakan oleh Muchlis. Ia mengatakan saat menyelam mereka mendengar suara dentuman yang keras. Karena khawatir seketika itu juga mereka naik ke permukaan dan melihat ada kapal nelayan yang menggunakan bom untuk menangkap ikan kabur.
“Untuk mengenang peristiwa penemuan spot itu maka kami diberi nama Batu Bom,” kata Muchlis.
Nama unik lainnya ialah Batu Hiu. Muchlis mengatakan saat pertama kali menemukan spot tersebut mereka bertemu berbagai jenis ikan hiu.
“penyelaman itu dilakukan pada tahun 2017, kami benar-benar kaget menemukan hiu. Ada grey shark, dan leopard shark,” ujar Mukhlis
Kini, tambah dosen yang hobi menyelam ini, jika hanya ingin menikmati keindahan terumbu karang, tak perlu jauh-jauh. Cukup ke Muara Badak. Aksesnya lebih mudah dan terjangkau dibanding spot terumbu karang lainnya.
Potensi Wisata Bahari
Setelah penemuan terumbu karang di wilayah Muara Badak, Pemerintah Daerah (Pemda) Kukar melalui Dinas Perikanan dan Kelautan langsung mengambil langkah khusus terkait pelestarian terumbu karang.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kutai Kartanegara, Dadang Supriatman mengatakan telah menyalurkan bantuan berupa kapal dan alat selam ke Pokmaswas Bina Lestari.
“Kita berharap, rehabilitasi terumbu karang berjalan baik sehingga nantinya potensi bahari di Kutai Kartanegara semakin besar,” kata Dadang.
Upaya tersebut mendapat dukungan dengan semakin banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan transplantasi terumbu karang.
“Ini tentu kabar baik bagi kita sehingga upaya masyarakat Muara Badak yang dipelopori Pokmaswas bisa maksimal,” sebut Dadang.
Untuk semakin memperkenalkan terumbu karang di pesisir, upaya promosi sudah dilakukan. Namun yang terpenting saat ini adalah upaya penyelamatan terumbu karang.
Pewarta Herman