Bontang, Linimasa.co — Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) mengkibatkan rencana pengembangan di Balai Benih Ikan (BBI) Tanjung Laut, Bontang, sedikit terhambat.
Pasalnya guna meminimalisir tingkat penyebaran virus corona, sejak Senin (23/3/2020) lalu otoritas setempat memberlakukan kerja dari rumah (Work From Home/WFH). Ini berlaku bagi 19 dari 31 OPD di lingkungan Pemkot Bontang. Salah satunya Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang yang menaungi BBI Tanjung Laut. Dalam aturan itu juga termaktub imbauan agar masyarakat menghindari keramaian dan menjaga jarak (Physical distancing).
Padahal, kata pelaksana tugas (Plt) Unit Pelayanan Teknis (UPT) BBI Tanjung Laut, Mujiharti, pihaknya sudah menyusun beberapa agenda pengembangan. Yang siap eksekusi ialah budidaya benih udang windu dan ikan lele air tawar.
‘’Untuk minimalisir penyebaran COVID-19 Pemkot berlakukan WFH. Praktis sejumlah kegiatan kami jadi terhambat karena harus menunggu wabah ini mereda,’’ ujar Mujiharti kala disambangi Linimasa.co di kantornya, Kamis (9/4/2020) pagi.
Budidaya udang windu kini dalam tahap pengembangan. Sebab budidaya dimulai sebelum imbauan Wali Kota terkait WFH dan pembatasan aktivitas terbit. Namun kedati sedang berjalan tetap ada kendala. Karena staf BBI yang bertugas merawat budidaya udang windu mesti bekerja sif, guna menghindari kepadatan dan menjaga jarak.
‘’Harus gantian (Shift) selama pandemi ini,’’ katanya.
Kemudian untuk budidaya ikan lele air tawar, sementara ditangguhkan. Mujiharti mengaku pihaknya mengupayakan budidaya terus jalan. Namun tentu, dengan memperhatikan situasi terkini COVID-19. Serta menjalankan protokol kesehatan mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut.
‘’Insha allah kami akan mengembangkan benih ikan lele air tawar. Kalau memungkinkan akhir April ini. Mungkin nanti teknisnya akan sama dengan budidaya udang windu itu. Petugas bekerja gantian saja,’’ tandasnya. (adv/F15)