Kukar, linimasa.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) terus melakukan pembangunan di bidang pertanian sebagai upaya membangun ketahanan pangan menyambut perpindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Chairil Anwar selaku Pelaksana Tugas Bupati (Plt) Kukar mengatakan dengan luas wilayah 2.726.310 hektar, Kukar memiliki potensi untuk pengembangan sektor pertanian
”Saat IKN sudah pindah ke sini (Kalimantan Timur), Kukar menjadi daerah penyangga utama. Maka dipastikan sebanyak 5 juta jiwa, menjadi penduduk tambahan baru di Kalimantan Timur. Oleh karena itu Kukar harus swasembada pangan. Untuk menopang kebutuhan pangan di IKN,” ujar Chairil.
Ia melanjutkan untuk saat ini Kukar merupakan salah satu lumbung pangan di Kaltim. Selain padi dan jagung, petani Kukar juga menanam tanaman lain seperti umbi-umbian dan kedelai.
“Bahkan wilayah Tenggarong Seberang sudah mengalami surplus beras dan bisa menjadi penopang pangan IKN bersama sejumlah kecamatan lain di Kukar seperti Samboja, Muara Jawa, Sangasanga, Loa Janan, Loa Kulu, dan Kota Bangun,” jelasnya.
Sejauh ini dipastikan IKN akan terwujud pada 2024. Oleh karena itu mulai sejak dini Pemkab Kukar terus mendorong beberapa kawasannya untuk mengembangkan bidang pertanian.
”Di Kukar masih sangat bnyak lahan tidur. Semua itu harus digarap dengan maksimal. Agar daerah ini menjadi lumbung pangan di Kalimantan Timur. Sebagai penopang IKN,” jelas Chairil Anwar.
Ia juga berharap kebutuhan pangan lain seperti sayur dan buah yang sering didatangkan dari Pulau Jawa dan Sulawesi, ke depan dapat dipenuhi petani di Kukar.
Senada dengan Chairil, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar Sunggono mengatakan pemenuhan kebutuhan pangan tidak mesti diserahkan pada persaingan pasar sempurna. Karena Kukar dan wilayah penyangga IKN lainnya punya potensi utuk pengembangan industri pertanian jika dilakukan dengan metode dan konsep yang lebih moderen.
”Butuh bantuan dari pusat, baik tenaga ahli, peralatan untuk melakukan pembinaan para petani di daerah, sehingga masyarakat Kukar tidak hanya menjadi penonton,” kata Sunggono.
Ia pun mengungkapkan saat ini Pemkab Kukar sedang menyusun grand design untuk memetakan wilayah yang potensial dan dapat dikembangkan menjadi lahan pertanian.
”Kami sedang memetakan wilayah untuk program mekanisasi pertanian,” ujarnya.
Pewarta Herman