Samarinda, linimasa.co – Menuju Kutai Kartanegara seusai Magrib. Kami lantas mengunjungi salah satu cafe di Jalan Patin, Kukar.
Belakangan baru diketahui adanya nama poros dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kukar 2020 ini tercetus dari nama jalan tersebut.
Tak beberapa lama tim media linimasa.co sampai di cafe. Seorang yang terlihat lelah menghampiri kami. Ia kemudian menyapa akrab tim media, “Maaf saya baru saja tiba dari luar kota,” ujarnya sambil tersenyum ceria.
Ya dialah Rudiansyah, Ketua DPC Partai Gerindra Kukar. Meskipun dalam keadaan lelah, Rudiansyah dengan hangat menemani obrolan kami.
Saat ditanya persiapannya maju dalam Pilkada. Rudi mengaku sedang mempersiapkan diri untuk maju dalam Pilkada Kukar. Tahap yang baru dilakukan yakni bertemu dengan masyarakat dan pemasangan baliho.
“Iya, sedang bersiap maju. Namun menunggu hasil survei. Tapi jika di Poros Patin siapapun akan mendapatkan peluang yang sama jika berpotensi baik,” ungkapnya.
Rudi melanjutkan kenapa kemudian Poros Patin ini terbentuk. Lemahnya komunikasi politik calon bupati berasal dari petahana dianggap membuat tidak terkonsolidasinya partai yang ada di DPRD Kukar.
Selain itu ia melanjutkan, bahwa Poros Patin lahir berdasarkan kemerdekaan berpartai. Dan dalam rangka mengangkat marwah partai.
“Calon petahana tidak bisa mengkonsolidasikan partai pemenang pemilu di Kukar. Selain itu kami ingin mengangkat marwah partai politik. Pimpinan partai sudah seharusnya tidak menghamba (minta-minta) dan tetap menjaga idealisme partai,” tegas Rudi.
Rudi menambahkan, bahwa koalisi Poros Patin di dalamnya telah terdapat 18 Kursi yang bergabung. Gerindra, Nasdem, PAN, PKS, Hanura, lebih dari cukup untuk mengusung calon dalam Pilkada Kukar, sesuai persyaratan KPU yaitu 9 kursi.
“Baru tergabung 18 kursi, memungkinkan bisa bertambah lagi nantinya. Pada dasarnya kami bersifat dinamis dan merdeka dalam memberi pilihan,” tambahnya.
Poros Patin masih membuka diri bagi partai lainnya yang ingin bergabung. Dalam agenda menuju pilkada, kedepan gerakan ini akan melakukan diskusi bersama masyarakat dan bakal calon bupati dan wakil bupati yang ingin berkontestasi di Pilkada Kukar.