Kutim, linimasa.co – Di masa pandemi corona, kegiatan bersifat mengumpulkan orang banyak kini dibatasi, termasuk kegiatan workshop atau seminar. Karena hal tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengadakan seminar secara online dengan menggunakan aplikasi Zoom, tentang Penurunan Stunting melalui ASI dan Gizi, Selasa (1/9/20)
Pembicara pada Webinar tersebut adalah Deputi Kementerian PPPA bidang Tumbuh Kembang Anak, Lenny N Rosalin, Ahli Gizi, Tan Shot Yen, serta motivator muda Firdausi Nuzula.
Webinar yang dimoderatori oleh Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan dan Kesejahteraan Kemen PPPA, Hendra Jamals berlangsung sejak pukul 09.00 Wita hingga pukul 13.00 Wita
“Keluarga menjadi pengasuh pertama dan utama. Untuk itu, kita harus melakukan yang terbaik untuk anak-anak yang kita cintai, itu jadi prinsip utama. Kita harus lakukan intervensi gizi agar anak hidup, tumbuh dan berkembang sehingga menjadi SDM yang berkualitas,” kata Lenny
Dalam webinar, Lenny menjelaskan, saat ini, terdapat 79,5 juta anak dari 81,2 juta keluarga. Adapun, terdapat 10% anak yang konsumsi kalori hariannya kurang dari batas normal yakni 1.400 kilo kalori/hari.
“Masyarakat harus aktif melakukan pencegahan mulai dari keluarga sendiri, pemberian ASI dan gizi seimbang,” ucapnya
Sementara itu Ahli Gizi Tan Shot Yen mengungkapkan, stunting terjadi bukan hanya karena minimnya pemenuhan gizi setelah bayi lahir. Jauh dari itu, kebutuhan nutrisi ibu saat masa kehamilan menjadi faktor penting bagi pertumbuhan bayi
“Tidak dilakukan inisiasi menyusui dini, anak tidak mendapatkan ASI eksklusif, ibunya percaya bahwa ASI saja tidak cukup, lalu ibunya tidak pede, dicampur makanan lain, susu lain selain ASI. Ini yang membuat tumbuh kembang anak jadi terganggu. Konfirmasi anaknya bisa stunting dan risiko anak bisa terkena penyakit tidak menular,” ujar Tan
Sekretaris puspaga permata Kutim, Asnaenie mengapresiasi kegiatan tersebut, dirinya berharap agar pihak kementerian terus melakukan kegiatan serupa guna memberi informasi dan edukasi bagi masyarakat.
“Diharapkan peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan kepada keluarga masing-masing dan masyarakat luas guna menjaga sedini mungkin kebutuhan dan keseimbangan Gizi pada tumbuh kembang anak dan mengurangi stunting,” Ujar Asnaenie
Peserta webinar terdiri dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di beberapa provinsi dan Kabupaten kota. Puspaga (Pusat Pendidikan Keluarga) tiap daerah termasuk perwakilan dari Puspaga Kabupaten Kutai Timur. (*)
Pewarta Neni