Samarinda, linimasa.co – Meski dalam kondisi pandemi Covid-19, Muhammadiyah tetap menggelar tanwir membahas pengunduran waktu penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah ke-48 dan Muktamar Aisyiyah ke-48 di Solo dan agenda mendesak bangsa di tengah situasi pandemi Covid-19.
Dalam putusan tanwir tahun 2020, diputuskan penundaan muktamar akan digelar pada tahun 2022, dengan mempertimbangkan segala hal lainnya.
“Apabila pada tahun 2021 keadaan benar-benar aman dari segi kesehatan dan berbagai aspek lainnya maka dapat dibuka kemungkinan pelaksanaan Muktamar tahun 2021 dengan mempertimbangkan maslahat-mudharat, dan kemudahan pelaksanaannya.” kutipan Keputusan Tanwir Muhammadiyah tahun 2020
Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto menyampaikan jika Tanwir Muhammadiyah dan Aisyiyah dengan sistem daring kali ini akan diselengarakan satu hari pada dengan mengambil tema “Hadapi Covid-19 dan dampaknya: Beri Solusi Untuk Negeri”.
“Melalui Tanwir kali ini, Muhammadiyah tetap berkomitmen dan terdepan dalam proses solusi dan memberi untuk negeri,” ujar Agung Danarto melalui siaran pers, Minggu (19/7/20)
Tanwir kali ini melibatkan seluruh pengurus Muhammadiyah dari Sabang sampai Merauke, pengurus Aisyiyah se-Indonesia, pengurus Organisasi Otonom tingkat pusat dan segenap pengelola amal usaha di bawah naungan persyarikatan Muhammadiyah.
“Tidak lupa tanwir akan diikuti oleh pengurus Muhammadiyah-Aisyiyyah yang ada di luar negeri yang tergabung dalam pimpinan cabang istimewa Muhammadiyah Aisyiyah (PCIM-PCIA) yang secara total akan diikuti oleh 1.000 peserta sidang tanwir Muhammadiyah-aisyiyah,” ungkapnya.
Suyatman selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur, menyambut tanwir perdana ini dengan rasa gembira.
“Tanwir pertama yang dilakukan secara “online”. Alhamdulillah bisa berjalan lancar, tertib, dan sukses,” ujarnya.
Reporter Dhepta