Samarinda, linimasa.co – Penemuan jasad mengapung di perairan Mahakam, tepatnya di kelurahan Pendinginan, kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara (Kukar) Senin (5/1/2020) pukul 15.30 Wita menyajikan banyak misteri.
Bagaimana tidak, mayat berjenis kelamin pria itu ditemukan dalam keadaan tidak wajar. Kedua tangannya terborgol dengan posisi borgol diatas perut dan ditemukan luka sayatan di tubuh.
Saat ditemukan oleh Heradi dan dilaporkan ke pihak kepolisian, mayat tersebut langsung di evekuasi dan dibawa ke RSUD AW Sjahranie untuk melalui proses visum dan diotopsi.
Dari hasil pemeriksaan tersebut terungkap bahwa mayat tersebut adalah Andi Tomi Alun Samudera Koleba (21) warga jalan Harun Nafsi, kelurahan Rapak Dalam, Loa Janan Ilir, Samarinda.
Kepala Kepolisian Resort Kukar, Arjun Komisaris Besar Polisi, Andrias Susanto Nugroho menuturkan, waktu kematian korban diperkirakan tiga atau empat hari sebelum ditemukan.
Sementara itu mengenai tangan korban yang terborgol, Andrias mengatakan belum dapat memastikan dari mana asal borgol tersebut.
“Borgol bukan barang yang susah dibeli, dapat ditemukan di toko yang menjual perlengkapan TNI dan Polri,” tutur Andrias.
Mengenai luka sayatan ditubuh korban Dokter Spesialis Forensik RSUD AW Sjahranie, Kristina Uli Gultom mengungkapkan ada dua luka terbuka di tempat berbeda. Pertama berada di pipi kiri dan kedua di lengan kanan atas.
“Kami harus periksa di laboratorium untuk memastikan luka terbuka itu akibat sabetan senjata tajam atau bukan,” jelas Kristina.
Belum dapat dipastikan luka yang berada ditubuh korban itu didapat sebelum atau sesudah meninggal. Hasil laboratorium baru dapat diketahui sekitar dua minggu.
Kepala Kepolisian Sektor Sangasanga, Arjun Komisaris Polisi Zaenal Arifin mengatakan bahwa dirinya belum dapat memastikan bahwa Tomi tahanan yang kabur karena saat ditemukan dalam keadaan terborgol.
“Kami harus berkoordinasi dengan beberapa pihak. Kalau di Polsek Sangasanga, tidak ada tahanan kabur. Tidak ada juga orang yang hilang. Di Polres Kukar juga tidak ada,” ujar Zaenal.
Andi Mengaku Dijebak Ke Ibu Tiri
Sebelum ditemukan tewas, Andi sempat datang ke rumah Wana Arifin (36) yang tidak lain adalah ibu tirinya yang terletak di jalan Bung Tomo pada Jumat (3/1/2020).
Wana menjelaskan saat itu Andi datang mengenakan kaus coklat, celana pendek hitam, sementara kedua tangannya terborgol dibalut jaket.
Wana yang saat itu melihat tangan Andi yang terborgol dari balik tirai tidak berani membukakan pintu. Namun ia sempat bertanya apa yang terjadi kepada Andi.
“Saat itu dia bilang ‘aku dijebak’,” jelas Wana.
Korban sempat meminta masuk untuk membuka borgol tapi ditolak Wana.
“Waktu itu dia minta masuk buat buka borgol. Tapi saya nggak kasih karena takut. Terus dia bilang minta duit buat naik ojek mau ke Sungai Lais,” bebernya
Kemudian Wana menyelipkan uang berjumlah Rp. 17.000 dibawah pintu kemudian meminta Andi segera pergi karena takut dilihat tetangga.
Itulah hari terakhir Wana melihat Andi. setelah itu ia mendapat kabar Andi ditemukan tewas di perairan sungai Mahakam.
Meninggalkan Istri yang Hamil Tua
Kepergian Andi tentu meninggalkan duka yang dalam bagi sang istri, Miftahul Jannah (18). Apalagi saat ini wanita yang sering dipanggil Mita itu tengah hamil 9 bulan.
Mita juga yang mengabarkan kepada Wana bahwa suaminya telah meninggal dan jenazahnya ditemukan mengapung di Sangasanga.
Dari Mita di dapat informasi bahwa ia dan suaminya tinggal di sebuah kos-kosan yang terletak di jalan Harun Nafsi, dan suaminya memiliki usaha jual beli sepeda motor bekas.
Masih belum diketahui apa yang dimaksud dengan perkataan Andi kepada Wana mengenai dirinya yang dijebak dan mengapa saat mayatnya ditemukan dalam keadaan terborgol.
Untuk sementara polisi masih menduga bahwa Andi adalah korban penganiayaan. Untuk lebih memastikan petugas kepolisian masih menunggu hasil visum. (HH)