Bontang, Linimasa.co — Sekitar 349,7 km persegi atau 70,3 persen wilayah Bontang didominasi lautan. Melihat kondisi tersebut, maka tak mengherankan bila segala hal terkait maritim menjadi ‘treasure’ bagi Bontang. Seperti, katakanlah, berbagai jenis ikan.
Dikatakan Kepala UPT BBI Tanjung Limau, Robyasai Manassa Mallisa, setidaknya dalam kurun 3 tahun terakhir (2017-2019) produksi ikan di Kota Bontang terus mengalami peningkatan.
‘’Produksi ikan 3 tahun ini meningkat. Kalau produksi harian sekitar 8 ton,’’ ujar Robyasa kala disambangi Linimasa.co di UPT BBI Tanjung Limau belum lama ini.
Angka produksi ikan di Bontang tahun 2017 mencapai 1,4 juta ton. Ini merupakan akumulasi tangkapan dari 20 jenis ikan yang masuk dalam data (Data entry) Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang. Produksi ikan terbesar didominasi jenis ikan pelagis atau ikan laut tengah. Jenis ikan yang kerap hidup secara bergerombol (Schooling).
Produksi terbesar di 2017 dikuasai tongkol dengan total produksi 754.676 ton. Kedua, cakalang dengan 209.450 dan ketiga, layang 195.087 ton.
Memasuki tahun 2018, ada kenaikan cukup dramatis. Produksi menyentuh angka 2,3 juta ton. Ikan pelagis masih mendominasi produksi. Di posisi pertama masih dipegang Ikan tongkol, dengan 896.047 ton. Kedua, cakalang dengan 665.985 ton. Dan di posisi ke tiga ada layang dengan 250 ribu ton.
Data terakhir pada 2019, produksi terus tumbuh. Hingga melampaui angka 3,1 juta ton. Tongkol, cakalang, dan layang tetap kokoh di deretan atas dengan jumlah produksi terbesar.
Produksi tongkol pada 2019 mencapai 1,3 juta ton. Cakalang dengan 669.594 ton. Dan layang 651.594 ton. 669.103 ton.
Ditambahkan Roby, dalam setahun biasanya ada masa ‘paceklik’ ikan. Yakni kondisi dimana nelayan kesulitan memproduksi ikan akibat kondisi alam yang sulit diterka. Sebabnya untuk menyiasati kebutuhan ikan lokal (Bontang) sejumlah pengepul atau pedagang mendatangkan ikan dari luar daerah. Semisal dari Sulawesi namun diambil di Samarinda. Atau dari Kabupaten Berau.
‘’Seperti sekarang (April, red) masa paceklik ikan. Ini sudah terjadi dari Februari. Nelayan mau turun (Melaut) tapi tidak bisa karena angin kencang,’’ bebernya.
Ditambahkan Roby, saban tahun DKP3 Bontang biasa menarget peningkatan produksi ikan setidaknya 5 ribu ton per tahunnya. (adv/F17)
Reporter Fitto | Editor Dhepta