Samarinda, linimasa.co – Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) mengadakan kuliah perdana sekaligus penyambutan mahasiswa baru program studi Magister Manajemen angkatan pertama, dengan tema Managing a Sustainable Future Through Research and Technology. Bertempat di Aula Gedung E lantai 4 Kampus UMKT Jl. Ir. H. Juanda No.15 Sidodadi Kota Samarinda. Sabtu (11/09/21).
Rektor UMKT Prof. Bambang Setiaji mengatakan perkembangan kampus selama beberapa tahun terakhir makin meningkat, target jumlah mahasiswa baru selalu saja terlampaui dari rencana awal.
“Sejak beberapa tahun terakhir kami mengirim dosen dan mahasiswa untuk mengikuti pelatihan maupun pendidikan di luar negeri agar tercipta sumber daya manusia yang berdaya saing,” ujarnya
Selain itu, pembentukan Universiti Muhammadiyah Malaysia juga merupakan bagian dari pengembangan pendidikan yang digagas oleh UMKT.
“Termasuk sekolah tinggi yang ada di kabupaten PPU, sekarang telah menjadi bagian dari UMKT,” tambahnya.
Kegiatan ini diawali juga penyampaian dari Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Politik, Prof. Muhammad Wahyudi dan Ketua Prodi Magister Manajemen UMKT Ihwan Susilo Ph.D
Sementara Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi dalam kuliah umumnya menjelaskan pentingnya ilmu pengetahuan dimiliki oleh setiap orang sebagai bekal untuk amal ibadah.
“Kecerdasan seringkali hanya dikaitkan dengan matematika dan sains, atau tes IQ dan Algoritma yang sulit. Tetapi bagaimana jika kita tidak pandai matematika namun pandai dalam bahasa,” ungkapnya memulai kuliah umum.
Orang-orang yang dianggap memiliki kecerdasan tinggi biasanya dihargai dan sering dianggap sebagai orang yang bisa menyelesaikan hal-hal yang rumit dan kompleks.
“Ada beberapa jenis kecerdasan yakni kecerdasan naturalistik, bermusik, logika matematika, interpersonal, linguistik, kinestetik, interpersonal dan kecerdasan spasial,” jelasnya.
Hadir dalam acara tersebut, ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim, KH. Suyatman, dosen, calon mahasiswa magister manajemen. Dari total pendaftar program studi magister manajemen 26 orang yang lulus hanya 24 orang.
Redaksi