Samarinda, linimasa.co – Puluhan orang tidak dikenal bersenjatakan parang, kayu dan batu menyerang kawasan Eks Lokalisasi Loa Hui di Jalan Kurnia Makmur, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, pada Selasa (10/3/2020) pukul 22.00 Wita.
Peristiwa itu terjadi beberapa jam setelah Kamaruddin dan Rekannya Daeng Liwang diserang menggunakan parang. Kamaruddin tewas mengenaskan sementara rekannya mengalami luka serius.
Diduga penyerangan yang dilakukan puluhan orang bersenjata pada eks lokalisasi tersebut merupakan buntut dari peristiwa berdarah itu.
Akibat penyerangan tersebut sebanyak 150 warga yang tinggal dikawasan itu harus mengungsi ke tempat yang aman karena khawatir jadi sasaran amuk massa.
Puluhan orang bersenjata tersebut memporak-porandakan daerah eks lokalisasi dengan merusak rumah, wisma karaoke, pengeras suara, televisi, etalase toko, motor dan juga menjarah barang-barang.
Santi yang menjadi saksi keberutalan puluhan masa bersenjata tersebut, mengatakan mereka mengamuk dan langsung melakukan pengerusakan.
“Iya, tiba-tiba saja hancurkan toko,” ujarnya
Beruntung wanita berusia 30 tahun itu selamat dari amukan massa. Saat kejadian itu dirinya langsung dibawa Sudirman (35) untuk lari dan bersembunyi di tempat yang aman.
“Kami lari kebelakang rumah,” tambah Santi.
![](https://www.linimasa.co/wp-content/uploads/2020/03/SAVE_20200312_070124.jpg)
Sementara itu, Mustari (58), Petugas Keamanan di lokasi tersebut mengungkapkan puluhan orang bersenjata itu datang dengan menggunakan lima mobil.
“Semuanya membawa parang, kayu dan batu,” kata Mustari
Mustari yang saat itu tidak berani menghadapi puluhan massa tersebut memilih untuk lompat ke jurang yang berada di dekat pintu masuk. Beruntung dirinya tidak jatuh ke bagian yang dalam.
Setelah puas melakukan pengerusakan puluhan orang tersebut langsung membubarkan diri. Setelah itu pihak Kepolisian datang dengan senjata lengkap untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) agar kejadian serupa tidak terulang.
Sementara itu, warga eks lokalisasi memilih untuk meninggalkan daerah tersebut karena khawatir kelompok bersenjata yang melakukan pengerusakan datang lagi.(H/2)