Kukar, linimassa.co – Ditengah lesunya kegiatan pariwisata akibat wabah Covid-19, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara menggelar acara Tenggarong Kutai Carnival (TKC) pada Sabtu (29/11/2020).
Kegiatan yang biasanya menjadi rangkaian acara Festival Kota Raja yang diadakan setiap bulan September atau bertepatan dengan ulang tahun kota Tenggarong harus diundur diakhir bulan November.
Acara dengan tema The Creation Of Tenggarong Kutai Carnival tersebut dilaksanakan di halaman kompleks perkantoran Bupati Kutai Kartanegara dengan menerapkan protokol kesehatan dan membatasi jumlah undangan.
Dengan menggandeng Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kutai Kartanegara, acara tersebut disiarkan secara live streaming di Youtube Kota Raja Chanel dan Facebook Erotia Multi Media sehingga dapat tetap disaksikan oleh masyarakat.
Ketua panitia TKC, Doli mengatakan pelaksanaan TKC 2020 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini diadakan pada malam hari dan disediakan panggung fashion show untuk para talen beraksi.
“Pada tahun ini memang berbeda dengan konsep biasanya pada siang hari, kali ini kami mencoba konsep yang berbeda. Yaitu menggunakan lighting, tata panggung yang megah, live streaming layaknya sebuah konser. Walaupun pada tahun ini kami tidak seperti biasanya, kami tidak bisa berbagi karya dengan masyarakat dengan berjalan di sepanjang jalan Tenggarong, namun tidak menghentikan cara kami, untuk selalu berkreativitas dengan memanfaatkan teknologi,” ungkapnya
Kepala Seksi Bidang Ekonomi Kreatif Berbasis Media Desain dan Iptek, Surya Gunawan mengatakan kegiatan TKC yang telah memasuki tahun ke – 9 itu dilaksanakan atas dorongan komunitas karnaval di Tenggarong.
“Ada dorongan aspirasi dari komunitas untuk melaksanakan kegiatan ini,” ujarnya.
Surya pun menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara kepada TKC karena telah melaksanakan kegiatan positif sebagai upaya menghidupkan kembali gairah pariwisata di Kutai Kartanegara.
“Dinas Pariwisata akan terus mendukung kegiatan TKC sebagai wadah pemuda pemudi Kutai Kartanegara untuk terus berkreasi. Kami berharap TKC terus konsisten mendukung kemajuan pariwisata,” tuturnya.
Ada 30 talen yang terlibat dalam acara tersebut. Dengan manfaatkan panggung fashion show yang disediakan, para telen beraksi memamerkan konstum unik dari berbagai tema pilihan. Seperti Mangrove, Hudog, Kembang Jaong, Purun, Belian, Anggrek, Pesut, Enggang,Tanduk Payau, Ulap Doyo, Buah Bolo, Buah Elai, Sumpit, Seraung, Parang, Tameng dan Sape’.
Tidak hanya dapat menyaksisan fashion show yang dibawakan oleh para talen, penonton juga disuguhkan dengan berbagai pagelaran seni musik dan tari yang membuat acara TKC menjadi lebih menarik.
Seperti penampilan komunitas musik Jamiang Musik Odah Etam yang membawakan lagu-lagu daerah khas Kutai. Lalu ada penampilan tari Jepen Begenangan yang dibawakan penari dari yayasan Gubang Kutai Kartanegara dan instrumen musik sape’ tradisional Dayak Kenyah dengan judul Sape’ Urau Lan tari Nyelama Sakai atau tari selamat datang dari Sanggar Tari Benaong.
Pewarta Herman