Bontang, Linimasa.co – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang Komisi III menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) di salah satu perusahaan PLTU yaitu PT. Graha Power Kaltim (GPK), Senin (8/6/2020).
Dalam sidak tersebut Ketua Komisi III, Amir Tosina, menyampaikan kelanjutan dari sidak pertama pada (20/1) lalu, atas keluhan masyarakat terkait tentang air bersih, akses jalan, penerangan jalan dan pencemaran limbah di area pemukiman sekitar perusahaan PLTU tersebut.
“Di bulan Januari kami sudah melakukan sidak pertama, dan hari ini kami ingin melihat apakah sudah berjalan atau belum, khususnya terkait penanaman pohon,” terangnya pada awak media.
Lanjut, politisi asal partai Gerindra ini juga meminta dengan sangat kepada pihak perusahaan untuk segera mewujudkan penerangan jalan, lantaran banyaknya masyarakat sekitar perusahaan yang masih belum mendapat penerangan jalan.
Bersamaan dengan itu, Manajer Health Safety Envitonment (HSE) Aris Munandar mengatakan perihal bahwa pihaknya telah menanam 380 pohon bambu guna mengurangi pencemaran lingkungan disekitar PT. GPK.
“Untuk penanaman pohon saat ini telah berjalan sekitar 380 pohon bambu, namun belum selesai lantaran adanya wabah virus covid,” jelasnya.
Lanjutnya lagi terkait dengan penerangan jalan yaitu listrik, menurutnya PT. GPK terlebih dahulu ingin mengetahui bagaimana proses yang harus dilakukan sesuai undang-undang yabg berlaku.
“Kemarin disinggung terkait undang-undang ketenagalistrikan, dalam hal ini swasta tidak boleh menyalurkan langsung ke konsumen. Namun yang boleh mendistribusikan adalah pihak PLN karena mereka yang punya meterannya,” terangnya.
Namun sampai saat ini pihak PLN belum memberi signal lampu hijau, apakah nanti ditanggung oleh PLN atau perusahaan.
“Paling biayanya tidak banyak kan, sekitar 10.000 KWH saja untuk sepanjang jalan ini, bisa kita tangani. Namun kita hanya ingin tahu prosedur di undang-undang ketenagalistrikan. Apakah boleh kita mendistribusikan langsung ke konsumen, kalau boleh akan kita lakukan untuk masalah penerangan ini,” urainya.
Reporter Lutfi