Bontang, Linimasa.co— Sejak corona virus disease 2019 (COVID-19) merebak, aktivitas di Rumah Potong Hewan (RPH) Bontang mengalami penurunan.
Hal tersebut diungkapkan Kasubag TU RPH Bontang, Didik Triaswira kala dihubungi Linimasa.co melalui sambungan telepon, Jumat (3/4/2020) lalu.
Didik menjelaskan, di waktu normal, RPH Bontang setidaknya memotong 8 ekor sapi saban harinya. Namun sejak pandemi ini melanda, hanya 5-6 ekor yang dipotong.
“Rata-rata 8 ekor per hari kalau hari normal. Selama pandemi (COVID-19) cuma 5 – 6 ekor setiap harinya,” ungkapnya kala dihubungi melalui sambungan telepon.
Bahkan satu waktu RPH Bontang sempat tak melakukan pemotongan sapi. Ini terjadi lantaran isu sempat beredar— dan belakangan diketahui hoaks— bahwa pasar di Bontang tutup.
“Sempat tidak ada aktivitas pemotongan sama sekali. Karena isu pasar tutup. Sekalinya itu [Berita] tidak benar, esok harinya mulai pemotongan lagi,” bebernya.
Sebabnya dia mengimbau agar publik lebih hati-hati dalam menerima informasi. Khususnya selama pandemi ini. Sebab belakangan memang acap beredar berita simpang siur atau bahkan hoaks selama pandemi ini.
“Jangan menyebarkan hoaks yang akan merugikan sebagian masyarakat,” pintanya.
Sebagai informasi, Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Bontang, rata-rata menyembelih hewan ternak berupa sapi 8 ekor. Daging pemotongan kemudian didistribusikan ke pasar tradisional di Bontang, meliputi Pasar Rawa Indah, Pasar Telihan, dan Pasar Citra Mas.
Guna memastikan daging yang dikonsumsi masyarakat dalam kondisi baik dan terbebas dari potensi virus. Sebelum disembelih seluruh hewan diperiksa kondisi kesehatanya oleh dokter hewan dari Puskeswan Bontang. (adv/F5)