Bontang, linimasa.co – Beberapa waktu lalu, kasus flu burung atau Avian influenza menyerang unggas di Kota Bontang. Namun pada awal pekan ini Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Bontang memastikan tidak ada tambahan kasus.
Jumlah paparan dengan kematian mendadak tercatat masih dalam angka 382 ekor.
Kasi Pelayanan Kesehatan Hewan DKP3 Bontang drh Riyono mengatakan, kasus flu burung menyasar tiga kelurahan, meliputi Bontang Baru, Loktuan, dan Gunung Elai.
Kasus terbanyak menyerang Kelurahan Bontang Baru, yakni 269 ekor ayam kampung dan 69 angsa mati. Disusul Gunung Elai 35 ekor ayam kampung. Serta Loktuan 6 ayam kampung dan tiga angsa.
“Hingga saat ini tidak ada tambahan laporan yang masuk. Sementara, aman terkendali,” kata Riyono.
Meski begitu, DKP3 tetap melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan, Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Karantina Hewan. Supaya peternak melakukan disinfeksi kandang. Bahan pun disediakan oleh puskeswan.
“Supaya terbangun partisipasi masyarakat untuk mandiri melakukan penyemprotan kandang masing-masing,” ucapnya.
Selain itu, petugas masih melakukan investigasi dalam jangka 14 hari ke depan. Memastikan apakah ada penambahan kematian unggas pasca pengendalian berlangsung.
“Kami tetap jalan melakukan koordinasi dan pengendalian,” tutur dia.
Selama ini kendala yang dihadapi ialah terlambatnya laporan warga akan kematian unggasnya. Mereka rata-rata menginformasikan ketika bangkai hewan sudah dibakar atau dikubur. Kondisi ini membuat pemeriksaan rapid tidak bisa dilakukan. Mengingat tubuh hewan dapat diperiksa ketika kondisinya mati. Dengan kurun waktu tidak melebihi enam jam.
Pewarta Lutfi