Kukar, linimasa.co – Dalam menghadapi pandemi Covid-19, Pemerintah Desa dan PKK Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara membuat terobosan baru. Terobosan ini dalam bentuk program dasa wisma yang bertujuan untuk membangun ketahanan pangan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat Desa.
Tidak tanggung-tanggung, Desa Batuah yang berpenduduk 11.800 jiwa ini berhasil mendirikan 84 taman rekreasi edukasi yang berisi kebun sayur, kolam ikan dan kreasi lainnya. Setiap taman dikelola oleh satu kelompok dasa wisma, sebagian taman dasa wisma pun kini dilirik oleh wisatawan.
Sebagian besar dasa wisma berhasil menciptakan produk olahannya sendiri dari taman yang dibangun. Setiap kelompok dasa wisma dikelola sekitar 20 anggota ibu-ibu PKK.
Menurut Kepala Desa Batuah Abdul Rasyid, inti dari program ini membangun kemandirian dan meningkatkan ketahanan pangan untuk masyarakat Desa.
“Apalagi di kondisi pandemi, para ibu-ibu bisa berkreasi dan berkarya dan pasti juga sehat disitu. Karena tanaman-tanaman yang kita tanam sendiri itu kita sudah tahu kualitasnya. Pupuk yang kita berikan bukan yang terbuat dari zat kimia sehingga terjamin keamanan dan ke higenisannya,” ujarnya.
Target untuk setiap satu dasa wisma dapat membangun perputaran ekonomi senilai 1 juta. Sehingga jika ada 84 dasa wisma maka akan ada perputaran ekonomi 84 juta sudah di Desa Batuah lewat program ini.
Dalam membangun program ini Abdul Rasyid mengaku sempat pesimis. Tapi setelah mencoba turun ke masyarakat untuk melakukan pendekatan dan pengenalan sambutan positif dari masyarakt hadir.
Peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) Desa Batuah, Agus Priyono juga berpengaruh dalam keberhasilan program ini. Lewat pendampingan dan penyuluhannya yang konsisten, taman-taman dasa wisma ini menjadi berhasil dan maksimal.
“Karena kami yakin jika masyarakat merasa dibantu dan didukung oleh pemerintah mereka juga akan semangat. Tanpa janji-janji macam-macam, masyarakat bisa bergeraka karena kami lebih dahulu bergerak,” terang Rasyid.
Kedepannya pemerintah Desa Batuah juga ingin mengkaloborasikan program ini dengan Komunitas Informasi Masyarkat (KIM). Dengan kaloborasi ini diharapkan dapat membantu memperkenalkan dan menjual produk-produk yang dihasilkan kelompok dasa wisma ini.
“Oleh karena itu kita berharap di dalam anggota dasawisma ini ada anggota KIM, sehingga dia dapat membantu memasarkan produk dasa wisma,” tambah Rasyid.
Dengan adanya dasawisma ini juga dapat memupuk kebersamaan dan nilai-nilai gotong royong masyarakat desa. Pemerintah Desa Batuah juga berharap mendapat dukungan dari pemerintah sehingga ibu-ibu yang bergerak ini merasa dilihat dan dirasakan manfaatnya.
Pewarta Rofi