“Ada lima titik disetiap sudut kota, dan setiap harinya per titik bisa sampai 300 bungkus lebih nasi gratis untuk masyarakat terdampak.” Hartono Sutrisno
Samarinda, linimasa.co – Munculnya kebijakan pemerintah agar setiap pegawai baik pemerintahan maupun swasta agar bekerja dari rumah (Work From Home/WFH) rupanya juga berimbas pada sektor ekonomi. Bukan hanya itu pendapatan masyarakat yang bertumpu pada layanan jasa pun dibuatnya megap-megap. Meski Samarinda belum dinyatakan sebagai zona merah namun masyarakat tetap waspada dan mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah dan tidak berkumpul dalam jumlah banyak.
Terkait hal itu, muncul beberapa gerakan kemanusian yang peduli dengan masyarakat terdampak virus corona atau covid-19 ini. Selain pemerintah ada lembaga swadaya masyarakat, perkumpulan, komunitas bahkan bantuan atas inisiasi pribadi pun terlibat untuk membantu masyarakat terdampak. Salah satunya adalah pembagian nasi bungkus gratis yang diprioritaskan buat pengemudi ojek online, kurir, dan masyarakat kurang mampu.
Pembagian nasi bungkus gratis ini dikoordinir oleh Hartono Sutrisno sekaligus pemilik warung di Jalan DI Panjaitan Samarinda. Menurutnya bermula dari inisiasi seorang temannya yang lebih dahulu menjalankan misi kemanusiaan tersebut, di daerah jalan Jakarta Loa Bakung, James Marcello yang membagikan nasi bungkus gratis kepada masyarakat terdampak corona.
“Kami telah membuka beberapa titik setidaknya ada lima titik hingga saat ini, diantaranya di jalan Sentosa, jalan Pesut, Jalan Panjaitan serta beberapa titik lainnya yang baru dua hari terakhir ini kami buka.” Ungkap Hartono saat disambangi oleh awak linimasa.co, Selasa (7/04/20)
Kegiatan ini menurut Hartono telah berjalan sepekan. Untuk jumlah nasi kotak atau bungkus perharinya bisa mencapai 300 bungkus lebih pertitiknya untuk dibagikan ke masyarakat.
“Perhari kami terima donasi nasi untuk satu titik bisa sampai 300 bungkus bahkan lebih, donaturnya pun dari beberapa orang yang memang peduli dengan sesama.” Ujar Hartono sembari membagikan nasi ke pengemudi ojek online
Kebijakan pemerintah untuk menjaga jarak dan tetap di rumah memang berdampak luas, seperti yang diungkap oleh salah satu pengemudi ojek online saat menerima bantuan nasi bungkus, Ismet Nur. Menurutnya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tersebut sesungguhnya untuk kepentingan keselamatan warga sendiri agar tidak terkena atau tertular virus corona.
“Biasanya di hari normal sebelum virus ini merebak, saya bisa mendapatkan minimal 11 ret dalam sehari, namun sejak covid-19 ini pendapatan saya sangat menurun, maksimal dapat 5 ret bahkan sehari tidak ada penumpang sama sekali, jadi sangat terasa dampaknya.” Pungkas Ismet
Sembari menerima nasi bungkus, Ismet mengapresiasi pembagian nasi gratis tersebut.
“Apa yang dilakukan bapak ini (Hartono) benar-benar sangat membantu meringankan beban kami, meskipun hanya nasi bungkus tapi ini nilainya tak terhingga bagi kami. Terima kasih buat para donatur.” Ujar Ismet
Selanjutnya menurut Hartono, pihaknya akan mengadakan kegiatan ini terus hingga bulan Ramadhan tiba bahkan akan membuat sebuah tantangan (challenge) di setiap titik pembagian.
“Kami berharap do’a dan dukungan dari semua orang untuk bisa membantu hingga bulan puasa nanti. Nantinya kami akan buat challenge seribu bungkus dalam sehari di tiap titiknya.” Ujarnya
Hartono pun berharap agar pandemic corona ini bisa segera berlalu agar masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala.
“Kami semua berharap agar masalah ini bisa segera usai. Tetap semangat, jangan putus asa, bekerjalah seperti biasanya walaupun dari rumah, ikuti imbauan pemerintah dan yang paling penting, jaga jarak, hindari keramaian dan pakailah masker jika keluar rumah.” Pungkas Hartono Sutrisno (*)
Reporter Chai | editor Dhepta