Masuk awal tahun 2020, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim agendakan ikut ambil bagian dalam perjalanan menuju pemilihan kepala daerah serentak.
Samarinda, sebagai kota penyangga Ibu Kota negara (IKN) dipilih menjadi salah satu ajang untuk menghelat diskusi publik bertemakan “Membedah Visi Misi Calon Pemimpin Samarinda”.
Kegiatan tersebut akan diadakan pada Minggu (26/1/2020) bertempat di Hotel Selyca Mulia Samarinda.
Mengusung tema membedah visi misi calon pemimpin Samarinda, beberapa panelis dari unsur organisasi kemasyarakatan hingga akademisi juga diagendakan akan turut didatangkan.
Panelis-panelis ini nantinya akan berbincang langsung dengan para calon pemimpin Samarinda seputar visi misi mereka dalam niatan maju membenahi kota Samarinda.
Ketua Panitia Diskusi Publik, Muhammad Yusuf pun sebutkan beberapa pihak yang akan dihadirkan.
“Kami agendakan panelis dari beberapa unsur LSM. Ada pula perwakilan dari akademisi yang akan hadir,” ucapnya Jumat (17/1/2020).
Dihadirkannya panelis-panelis dari beragam unsur itu, diharapkan bisa jadi perpanjangan tangan publik dalam mengetahui kapasitas para calon pemimpin untuk memimpin Samarinda ke depan.
“Kita tahu, Samarinda adalah salah satu kota penyangga IKN, selain Balikpapan. Perlu pemimpin yang harus memiliki visi misi jelas. Bagaimana memperjelas visi misi itu, haruslah dikaji secara akademis, kemudian diketahui pula di ruang publik. Kalau hanya baliho, semua bakal calon juga bisa, tetapi menyampaikan apa yang mereka akan lakukan untuk Samarinda di hadapan para panelis dan kemudian dibedah, itu yang ingin kami berikan ke publik,” ucap Yusuf.
Target 10 Bakal Calon ditentukan panitia sebagai kuota full di diskusi public tersebut. Hal ini mengingat estimasi waktu diskusi yang terbatas.
Yusuf pun harapkan agenda diskusi publik ini bisa menjadi ruang bagi para calon pemimpin Samarinda untuk membuktikan diri serta memperjelas visi misi mereka secara akademis. Apalagi, hal ini juga merupakan agenda perdana PWI di kepengurusan baru tahun 2020.
“Di sinilah ruangnya. Kami ingin mengajak para Bakal Calon untuk beradu visi, beradu misi. Bukan sekedar berikan janji, tetapi dibahas pula oleh para panelis,” ucapnya.
Yusuf sampaikan, persoalan Samarinda saat ini sudah bukan waktunya lagi untuk asal memilih pemimpin.
“Samarinda punya persoalan banjir, persoalan tata kota, persoalan parkir liar. Apalagi akan jadi penyangga IKN. Ini (Samarinda) adalah aset bagi Kaltim. Kalau tidak dipimpin oleh sosok yang memiliki visi misi yang terarah, Samarinda akan tetap miliki masalah sama. Untuk itu kami ingin ajak mereka untuk buktikan dan perjelas visi misi itu,” ucapnya. (*)