Samarinda,linimasa.co – DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Samarinda menggelar Musyawarah Daerah ke-XIV di hotel Five Premiere Jl. Bhayangkara, Sabtu (30/11/2024). Agenda tersebut dilaksanakan setelah DPD KNPI Kota Samarinda vakum bertahun-tahun lamanya.
Namun pelaksanaan Musda tersebut dinilai Angkatan Muda Muhammadiyah Kota Samarinda cacat prosedur. Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kota Samarinda Achmad Efendi mengatakan Musyawarah Daerah DPD KNPI Kota Samarinda dinilai terlalu tergesa-gesa dan tidak mengakomodir Organisasi Kepemudaan lainnya
“Bayangkan saja, ini menjadi pertanyaan besar, musyawarah berjalan kurang dari 1 jam di sore hari, kemudian malamnya menuju tengah malam mereka mengadakan pelantikan, apa yang dikejar?” Ungkapnya
Lebih lanjut ia menjelaskan tahapan dalam Musda tersebut terlihat tidak profesional dan banyak dalam prosesnya yang tidak profesional mulai dari pendaftaran calon ketua sampai dengan pemilihan
Kemudian Fendi menuturkan DPD KNPI Kota Samarinda yang menjadi simbol kekuatan Pemuda Kota Samarinda terkesan tidak merangkul OKP lainnya yang juga memiliki peran dalam memajukan Pemuda di daerah
“Sangat disayangkan, KNPI sebagai simbol pemersatu organisasi kepemudaan justru memecahbelah demi kepentingan pribadi dan sebagian kelompok” Tambahnya
Kemudian organisasi otonom Muhamadiyah yang bergerak dibidang keagamaan, kemasyarakatan dan keperempuanan yakni Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Samarinda sebagai salah satu OKP mencermati proses dan hasil Musda KNPI yang telah terlaksana pada 30 November 2024 lalu
Taqdiraa selaku Ketua PDNA Kota Samarinda menuturkan bahwa terdapat kekhawatiran bahwa Musda tersebut hanya dijalankan sebagai formalitas tanpa memperhatikan nilai-nilai demokrasi, transparansi, dan partisipasi aktif seluruh elemen pemuda.
“Proses Musda seharusnya menjadi wadah pengambilan keputusan yang mencerminkan aspirasi kolektif semua OKP, malah terkesan berpihak pada golongan tertentu saja. Banyak OKP yang tidak menerima undangan Musda, salah,satunya PDNA Kota, Samarinda, termasuk form kesediaan menjadi calon ketua/pengurus KNPI yang baru” jelasnya
Ketua PD Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Samarinda Arianur juga turut menyayangkan pelaksanaan Musda KNPI Kota Samarinda yang ke- XIV dinilainya tidak profesional dan transparan
“Musda KNPI Samarinda yang sudah terlaksana pada sabtu 30 November 2024 di ballroom five premier, Kami ikatan pelajar muhammadiyah samarinda melihat tidak terjadinya transparansi pada agenda musda tersebut contoh pendaftaran calon ketua yang tidak terpublikasikan secara luas dimedia sehingga tidak semua OKP se-Samarinda mengetahui dan kami melihat hanya kelompok-kelompok tertentu yang diuntungkan dalam musda tersebut”. Ungkapnya