Kutai Kartanegara, linimasa.co – Tepat di saat hari Guru, sebuah menara telekomunikasi berukuran sedang dengan tiga kabel penyangga berdiri tegak di halaman komplek Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 yang berada di desa Tani Baru kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Keberadaan menara telekomunikasi tersebut disambut bahagia oleh para pengajar, termasuk Indriati selaku kepala sekolah. Mengingat di desa Tani Baru yang merupakan salah satu daerah yang terpencil dan terisolir di Kukar itu sulit mendapatkan sinyal komunikasi serta akses internet.
“Akses komunikasi dan internet sangat susah disini karena hanya ada titik-titik tertentu yang bisa dijangkau sinyal data seluler, sehingga saat Ujian Tengah Semester (UTS) yang dilakukan secara daring kemarin siswa harus berjemur dibawah sinar matahari untuk dapat sinyal,” ujar Indriati.
Ia kemudian melanjutkan keterbatasan akses komunikasi dan internet juga berdampak pada pengiriman data, sehingga untuk mengirim data harus pergi ke daerah yang sinyalnya kuat.
Hal itu semakin sulit karena desa Tani Baru juga tidak ada jalan darat jadi bila harus bepergian harus menggunakan transportasi air yang tersedia.
“Kadang kalau mau kirim data sampai begadang hingga dini hari untuk dapat sinyal, kalau tidak ya pergi ke daerah yang sinyalnya kuat. Itu juga yang dirasakan siswa yang juga harus berjuang mencari sinyal apalagi di masa pandemi semua aktivitas belajar harus melalui daring,” ujarnya.
Keberadaan menara itu disebut Indriati telah memutus derita berkepanjangan selama ini akibat sulitnya akses telekomunikasi dan internet.
“Alhamdulillah mulai bagus sinyalnya. Ini merupakan kado terindah di hari guru bagi kami, para pengajar di sekolah terpencil dan terisolir ini. Semoga bisa difungsikan untuk pembelajaran, penilaian, dan pengiriman data,” katanya.
Dapat Apresiasi Pemerintah Kukar
Pemerintah Kabupaten Kukar mengapresiasi bantuan menara telekomunikasi yang diberikan perusahaan Migas melalui dana CSR tersebut. Sebab telah membantu kebutuhan masyarakat desa Tani Baru akan akses komunikasi dan internet.
“Kita mengapresiasi partisipasi dari perusahaan setempat yang berada di situ, ini bisa lebih meningkatkan aksesibilitas terhadap informasi-informasi sampai ke desa pinggiran,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kutai Kartanegara, Bahteramsyah.
Apalagi, sambung Bahteramsyah, Desa Tani Baru merupakan kawasan terluar dan terisolir, yang sangat dekat dengan Selat Makassar. Tentu saja, dengan kehadiran akses telekomunikasi ini akan membantu proses pembelajaran daring.
“Kami mengakui jika di beberapa kawasan di Kutai Kartanegara itu masih ada yang blank spot. Sehingga menyulitkan siswa melakukan pembelajaran jarak jauh.Tentu dengan keterlibatan perusahaan setempat dapat sangat membantu masyarakat,” tutup Bahteramsyah.
Pewarta Herman