Barru, Sulawesi Selatan – Festival panen adalah perayaan yang diadakan di banyak budaya di seluruh dunia untuk menandai akhir musim tanam pertanian dan pengumpulan hasil panen. Festival-festival ini sering menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas panen yang melimpah dan berterima kasih kepada alam atau Tuhan atas berkah mereka.
Daerah dan budaya yang berbeda mungkin memiliki cara unik mereka sendiri untuk merayakan panen, termasuk ritual, pesta, tarian, dan perayaan lainnya. Sama halnya dengan Desa Pujananting di Kabupaten Barru memiliki tradisi dan adat setempat yang berkaitan dengan panen.
Beberapa waktu lalu tepatnya hari Senin, 31 Juli 2023, Karang Taruna Desa Pujananting menggelar Pesta Panen ke-3 bekerja sama dengan Pemerintah Desa Pujananting.
Tujuan pesta panen, juga dikenal sebagai festival panen, dapat bervariasi tergantung pada budaya dan tradisi daerah. Namun, beberapa tujuan dan tema umum ditemukan di banyak perayaan panen adalah sebagai bentuk rasa Syukur kepada Tuhan semesta alam,
Tujuan utama pesta panen adalah untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan terima kasih atas panen yang berhasil. Masyarakat berbasis pertanian bergantung pada panen yang subur untuk memastikan ketahanan pangan dan kemakmuran, menjadikan kesempatan ini penting untuk mengungkapkan penghargaan kepada alam, atau kekuatan yang lebih tinggi untuk menyediakan makanan, Tuhan.
Perayaan: Festival panen seringkali berbentuk perayaan yang menggembirakan yang menandai akhir musim tanam dan pengumpulan hasil panen. Ini adalah waktu untuk bersukacita dan bergembira, dengan orang-orang berkumpul untuk merayakan hasil panen yang melimpah dan upaya kolektif masyarakat.
Signifikansi Budaya dan Agama: Dalam banyak budaya, festival panen memiliki makna budaya dan agama yang mengakar. Peristiwa ini mungkin terkait dengan mitos, cerita rakyat, atau kepercayaan agama tertentu yang melambangkan siklus kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali, sering kali mencerminkan keterkaitan antara manusia, alam, dan yang ilahi.
Ikatan Komunitas: Pesta panen memberikan kesempatan bagi komunitas untuk berkumpul, memperkuat ikatan sosial, dan memperkuat rasa memiliki. Orang-orang berkumpul untuk berbagi makanan, bertukar cerita, bernyanyi, menari, dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan komunal.
Refleksi dan Pembaruan: Festival panen bisa menjadi waktu untuk refleksi musim pertanian yang lalu dan perencanaan untuk masa depan. Ini juga dapat dilihat sebagai waktu pembaruan dan harapan untuk musim tanam berikutnya.
Menampilkan Budaya Lokal: Festival panen sering kali mencakup ritual tradisional, adat istiadat, dan pertunjukan budaya yang unik di wilayah tersebut. Acara ini berfungsi sebagai platform untuk memamerkan dan melestarikan adat istiadat, seni, dan kerajinan lokal.
Tindakan Amal: Di beberapa tempat, festival panen juga dikaitkan dengan tindakan amal dan berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Hasil panen atau makanan yang berlebih dapat dibagikan kepada yang membutuhkan atau digunakan untuk pesta komunitas.
Secara keseluruhan, pesta panen adalah saat syukur, perayaan, dan semangat komunitas, membina hubungan antara manusia dan tanah yang menopang mereka. Sementara tradisi dan kebiasaan tertentu mungkin berbeda antar budaya, tujuan yang mendasarinya tetap berakar pada pengakuan dan penghargaan akan pentingnya panen dalam kehidupan manusia.
Pesta Panen di Pujananting dihadiri oleh Bupati Barru H. Suardi Saleh, Ketua DPRD Lukman T, Sekda Barru Abustan, Pimpinan OPD lingkup Pemda Barru, Camat Pujananting, Kepala Desa Gattareng, Jajaran Pemdes Pujananting, Bhabinkamtibmas dan Babinsa ,tokoh masyarakat serta undangan lainnya.
Bupati Suardi Saleh mengucapkan rasa syukur karena masyarakat Desa Pujanantin bisa mengadakan Pesta Panen.
“Alhamdulillah saya merasa bahagia dan bersyukur kepada Allah SWT karena setiap tahun masyarakat di Desa Pujananting adakan pesta panen. Hal ini sebagai wujud syukur atas anugerah dan rezeki mendapat hasil panen yang meningkat,” ucap Suardi Saleh
Suardi Saleh menambahkan kegiatan ini merupakan upaya menjaga tradisi budaya yang harus dipertahankan. Juga mewujudkan bentuk kesyukuran kepada Allah SWT.
“Bagaimana supaya kegiatan yang dipertahankan untuk memberi semangat kepada masyarakat atau petani d i Desa Pujananting dalam meningkatkan produksi pertanian,” sambungnya.
Sementara itu Kepala Desa Pujananting Rahman mengucapkan terima kasih kepada Bupati, Ketua DPRD dan Sekda Barru. Juga pejabat yang menghadiri pesta panen malam itu. Rahman menyampaikan kehadiran para pejabat tersebut merupakan bukti cinta dengan masyarakat khususnya di Desa Pujananting.
“Saya mewakili Masyarakat Desa Pujananting, mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah Kabupaten Barru, dari perangkat terkecil hingga bupati, yang mampu memberikan perhatian lebih kepada desa kami,” ungkap Rahman.
Kades Rahman menjelaskan tempat pesta panen ini dulunya dipersiapkan menjadi Rujab Camat Pujananting.
“Setelah itu terbengkalai, hingga di periode kami berupaya menganggarkan melalui ADD sehingga sudah nampak seperti ini. tempat ini namanya Taman Sorga atau Sarana Berolahraga,” lanjutnya.
Dirinya berharap bahwa nanti tahun-tahun berikutnya kegiatan Pesta panen tidak lagi dibawa tenda tapi sudah diadakan di gedung resprentatif.
“Semoga ke depan, bukan lagi diadakan di tempat ini tetapi akan diadakan ditempat yang lebih baik lagi, aamiin,” harapnya.
Pada Pesta Panen tersebut, Karang Taruna menyiapkan stand dari hasil produksi masyarakat seperti madu trigona dan gula aren.Kemudian mapadendang, sereapi, genrang riwakkang serta tarian empat etnis.
Reporter; Ahmad Chaly