Samarinda, linimasa.co – Jelang deklarasi calon Wali Kota Samarinda dan Wakil Wali Kota Samarinda, pasangan Andi Harun – Rusmadi, suasana dukungan semakin memanas.
Awalnya dalam konferensi pers, Siswadi Ketua DPC PDI Samarinda mengatakan, bahwa pasangan Andi Harun – Rusmadi kelajuan dalam deklarasi yang akan dihelat pada Minggu (23/2), mendatang.
“Jangan kelajuan. Sudah mendahului keputusan partai, ucap Siswadi di DPRD Samarinda (29/1).
Ditanya tentang pernyataan Siswadi, terkait dirinya telah kelajuan dan melanggar mekanisme partai. Andi Harun kembali mempertanyakan, mekanisme apa yang telah dia langgar.
“Saya cermati kalimat-kalimat yang terlontar pada konferensi pers tersebut diantaranya, bahwa saya melanggar. Di mana pelanggaran yang telah saya lakukan, tidak dijelaskan baik lisan dan tertulis,” ujar Andi Harun saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD Samarinda, Kamis (30/1/20)
AH sapaan akrabnya menambahkan, seharusnya pada saat mendaftar, disampaikan seseorang dikatakan melanggar dalam aturan apa. Dalam pendaftaran tidak ada sedikit pun yang mengatur bahwa tidak boleh menentukan pasangan.
“Kalau ada ada aturan itu sebelumnya mungkin saya mempertimbangkan untuk mendaftar,” ungkapnya.
Dirinya menyayangkan apa yang telah dilakukan oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Samarinda. Seharusnya menurut AH, sebagai politisi senior tidak boleh begitu. AH mengatakan, bahwa selama ini dirinya telah melaksanakan mekanisme aturan dari PDIP.
“Saya hanya menyayangkan sebagai politisi senior tentu tahu etika berpolitik, Pak Siswadi harusnya tidak masuk pada wilayah yang patut mendiskreditkan.”
Lanjut AH, menurutnya rasa hormat terhadap PDIP telah dia lakukan dengan cara mendaftarkan diri. AH menyebutkan, tidak pernah sedikitpun dirinya mengatakan pasti mendapatkan SK dari PDIP. Dan Pak Rusmadi tidak pernah menyampaikan bahwa beliau mewakili PDIP atau kader PDIP.
“Saya telah memberikan rasa hormat itu dengan saya datang mendaftar. Itu adalah keputusan yang kita harus hormati dari partai politik, kami berharap mudah-mudahan tetap baik. Saya tidak pernah sesumbar akan mendapatkan mandat dari PDIP. Pak Rus, tidak pernah mengatakan dirinya kader PDIP. Seperti yang di bahas sebelumnya,” ucap AH, membantah pernyataan Siswadi.
Ditanya awak media, jika akhirnya PDIP tidak memberikan mandat kepada AH – Rusmadi apa yang akan dilakukan AH.
“Saya menghormati semua proses yang terjadi di internal partai politik. Termasuk PDI Perjuangan, kalau akhirnya berjodoh sama saya Alhamdulillah. Kalau tidak, ya kita hormati. Saya mendaftar berharap mudah-mudahan terjadi. Kalau pada akhirnya tidak, ya kita semua serahkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” tutupnya.
Reporter Dhepta I Editor Chai