Samarinda, linimasa.co – Api membakar daerah pemukiman padat penduduk di jalan Tarmidzi, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota, Rabu (29/1/2020) sekitar pukul 20.00 Wita.
Kebakaran tersebut mengakibatkan 10 bangunan yang terdiri dari 4 rumah tunggal, 1 mushola dan 5 bangsalan dengan total 35 pintu hampir rata dengan tanah.
Selain itu sebanyak 40 kepala keluarga dengan 160 jiwa harus mengungsi karena kehilangan tempat tinggal. Tidak sedikit diantara mereka yang kehilangan harta benda karena tak sempat diselamatkan.
Api dengan cepat menghanguskan bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu. Ditambah lagi dengan kencangnya hembusan angin sehingga membuat api mudah menyebar ke bangunan lainnya.
Beberapa kali terdengar suara ledakan yang di duga berasal dari tabung gas yang tidak sempat diselamatkan oleh pemiliknya.
Terkendala Akses Sempit dan Banyak Warga Menonton
Pemadam Kebakaran (Damkar) dibuat repot dengan sempitnya akses jalan menuju pusat api. Ditambah lagi dengan banyaknya warga yang menonton sehingga membuat proses pemadaman sempat terhambat.
Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda, Makmur Santoso menyesalkan banyaknya warga yang memenuhi lokasi kebakaran sehingga menyulitkan mobil pemadam mendekat.
“Ini yang bikin susah kendaraan mau masuk,” ujarnya kesal
Kondisi yang menuntut petugas harus bergerak cepat memadamkan api terkadang terhalang warga yang hanya sekedar ingin menonton. Seharusnya petugas damkar diberi ruang gerak untuk bekerja dengan maksimal agar kebakaran mudah dipadamkam.
Damkar Samarinda menurunkan 20 unit mobil pemadam kebakaran. Api dapat dipadamkan satu jam kemudian. Akibat kebakaran tersebut kerugian ditaksir mencapai lebih dari ratusan juta.
Dua orang korban
Dalam peristiwa kebakaran tersebut Dua orang menjadi korban kebakaran, keduanya mengalami luka serius karena terkena pecahan kaca dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Kedua korban tersebut satu dari warga dan yang satunya dari relawan pemadam kebakaran.
Api Berasal Dari Bangsalan
Menurut Junaidi, salah satu korban, api berasal dari salah satu bangsalan yang berada dibelakang rumahnya. Namun dia tidak mengetahui apa yang menyebabkan api membakar bangsalan tersebut.
“Api dari dalam bangsalan sementara pintunya digembok, orangnya ga ada, pas kita dobrak pintunya api sudah membesar. Jadi kita ga tau apa yang jadi sumber api” jelasnya.
Hingga saat ini penyebab kebakaran masih diselidiki oleh pihak kepolisian. (HH)