Kukar, linimasa.co – Berbagai macam upaya dilakukan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satunya adalah memberdayakan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang ada di desa.
KIM diharapkan dapat menjadi penyampai informasi mengenai apa pun yang ada dan terjadi di desa termasuk potensi wisata. Agar menjadi pemberi informasi yang profesional, cekatan dan gesit Diskominfo Kukar melakukan penggemblengan dan pelatihan kepada semua anggota KIM di berbagai desa di Kukar.
Hasilnya dari penggemblengan dan pelatihan tersebut tidak mengecewakan, beragam wisata di Kukar kini mulai dilirik pelamcong lokal hingga internasional.
Ahmad Rianto selaku Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik Diskominfo Kutai Kartanegara mengatakan, pelatihan pengelolaan informasi tingkat desa ini dilakukan untuk mendorong warga desa memaksimalkan semua akses informasi untuk mempromosikan desanya.
“Salah satu yang sukses dalam memaksimalkan kinerja KIM adalah Desa Muara Muntai Ulu dan kini mereka mulai merasakan hasilnya,” kata Rianto.
Ia menjelaskan KIM yang dibentuk di desa Muara Muntai Ulu tidak hanya mempromosikan destinasi wisata Restoran Terapung tetapi hasil karya mereka mulai dari kerajinan tangan hingga produk olahan makanan ringan sehingga lebih meningkatkan pendapatan ekonomi.
“Kita mendorong masyarakat untuk sadar informasi melalui kelompok ini dengan terus melakukan pembinaan. Tak hanya mempromosikan apa yang sudah ada dan sedang dikerjakan, namun juga mendiskusikan potensi yang mereka punya agar diketahui publik,” papar Rianto.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berharap warga dapat lebih memaksimalkan akses komunikasi dan internet untuk memperkenalkan potensi yang ada di desanya sehingga diketahui oleh banyak orang.
“Akses komunikasi seluler sudah mulai bagus bahkan di kawasan pedalaman sekali pun dan ini harusnya jadi modal bagus. Kita harus terus motivasi agar warga desa terus bergerak mengembangkan potensi desanya” pungkas Rianto
Pewarta Herman