Bontang, linimasa.co – Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) DKP3 Bontang, Sri Muryati, menjelaskan telur infertile adalah telur yang dibuahi namun tidak jadi, dan masih aman untuk dikonsumsi namun tidak diperbolehkan untuk diperjualbelikan.
“Untuk mengetahui mana yang infertile atau bukan, bisa dilihat melalui kulit dan juga diteropong dengan menggunakan cahaya lampu.” ujarnya
Kementerian Pertanian (Kementan) melarang peredaran telur ayam infertil, atau yang biasa dikenal dengan sebutan telur HE (Hatched Egg) di pasaran. Larangan menjual telur HE diatur dalam Permentan Nomor 32/Permentan/PK.230/2017 diatur tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi.
Sri Muryati merinci, untuk membedakan telur infertil memang tidak mudah secara kasat mata, tapi mesti melakukannya dengan menggunakan bantuan cahaya.
“Secara sekilas telur infertile bentuknya terlihat lebih terang daripada yang fertile, infertile tidak terjadi penggumpalan kuning telur. Jadi jika diteropong pakai cahaya pasti akan terlihat jelas.” Ungkapnya
Untuk telur yang fertil biasanya pada masa inkubasi selama 4 hari sudah terlihat embrio yang biasanya terlihat serat pembuluh darah pada telur jika disenter atau diterangi. (adv)