Bontang, linimasa.co – Sebagai wadah yang memiliki nilai edukasi, Balai Benih Ikan (BBI) Tanjung laut yang mana merupakan perpanjangan tangan dari Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang membuka diri untuk bekerjasama dengan pihak perguruan tinggi dan Sekolah Kejuruan untuk membangun laboratoriun Air.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Perikanan DKP3 Bontang, Syamsu Wardi saat melakukan rapat kerja bersama komisi ll DPRD Bontang, Selasa (3/11/2020) pagi.
“Sebagai salah satu wadah edukasi, saya rasa pembangunan laboratorium air dapat membantu proses pembelajaran,” ucapnya.
Kata dia, dari kajian akademik tersebut pihaknya mencoba mengimplementasikan ke dalam bentuk kegiatan sehingga dengan adanya hal tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat.
“Sehingga kami merasa perlu untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang berada di BBI,” ujar Wardi.
Berangkat, dari Kota Bontang menjadi salah satu wilayah industri yang mana notabene berada dalam suatu konsep perairan terbuka dan penggunaan perairan yang beragam, sehingga otomatis konflik kepentingannya sangat besar.
“Ya, saya coba memfasilitasinya dengan membangun lab air ini,” sambungnya.
Lebih lanjut, Wardi menjelaskan pembangunan laboratorium air tersebut bukan tanpa alasan melainkan dengan lebih dominannya perairan di Kota Bontang serta banyaknya industry sehingga bisa mempengaruhi kualitas air.
“Jadi, kalau sudah tercemar kan kita harus menguji kandungan air, dan kalau mau nguji kita harus ke samarinda karena tidak punya lab sendiri. Nah, proses menuju samarinda inilah yang membuat kandungan air akan berubah. Tentu menghabiskan waktu lebih dari satu hari. Beranjak dari situ saya mencoba membangun laboratorium air untuk subuah analisi dan edukasi,” Jelasnya.
Meski begitu, ia berharap dengan dibangunnya laboratorium air ini dapat berfungsi dengan mestinya dan dapat memberikan edukasi kepada para pelajar.
“Selama ini laboratorium sering menjadi tempat PKL Mahasiswa, ataupun SMK untuk sebuah analisis,” tutupnya.
Pewarta Lutfi | Editor Syahir