Kutai Kartanegara, linimasa.co – Ibu-ibu PKK pengelola dasa wisma Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara menggelar pertemuan di taman dasa wisma Lavender, RT 25 Desa Batuah pada Jumat, (4/12/2020). Ada 42 perwakilan hadir untuk membahas sosialisasi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dan membangun kolaborasi antara ibu-ibu pengelola dasa wisma dan KIM
Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik Diskominfo Kutai Kartanegara Ahmad Rianto dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Batuah, Agus Priyono hadir sebagai pembicara dalam pertemuan ini.
“Pertemuan kali ini dalam rangka bagaimana penjelasan dan peran tentang kelompok informasi masyarakat untuk mendukung program-program yang sudah dijalankan atau potensi yang ada di Desa Batuah,” terang Ahmad Rianto.
Lanjut Rianto, pertemuan ini dalam rangka untuk diskusi membuat aktivitas produktif dan program-program yang akan dijalankan. KIM yang merupakan kelompok yang aktif mengelola dan menyebarkan informasi kepada masyarakat secara swadaya diharapkan menjadi ujung tombak kemajuan Desa Batuah.
Apalagi Desa Batuah punya rencana besar kedepannya. Desa yang berada di jalan poros Balikpapan-Samarinda ini ingin mewujdukan Desa Batuah menjadi Dewi Belai (Desa Wisata Benua Elai).
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Batuah, Agus Priyono menyebut bahwa Desa Batuah memiliki potensi besar menjadi daerah wisata. Dia menambahkan, Desa Batuah lewat ibu-ibu PKK telah melakukan langkah awal yang besar dengan telah mendirikan 42 dasawisma dan 42 KIM.
“Kepala Desa sudah memberikan SK untuk 42 KIM. Ini sudah dibentuk, kini tinggal aksi. Kita punya rencanan besar ke depannya. Saya tahu bahwa publikasi itu mahal, jadi manfaatkan KIM,” ujar Agus.
Desa Batuah memiliki 84 dasawisma yang masing-masing memiliki kebun-kebun rekreasi edukasi. Dari 84 dasawisma itu, 42 diantaranya masuk kategori berhasil dalam mengelola kebun dan mengemas produknya. Sehingga, dibentuklah KIM di tiap dasawisma itu.
42 KIM yang dibentuk dalam satu desa di Desa Batuah ini sekaligus yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. KIM diharapkan dapat mengangkat potensi pembangunan ekonomi dan parawisata desa.
Pewarta Rofi