Samarinda, linimasa.co – Trend wabah Covid-19 yang tak kunjung menurun, membuat pemberlakuan belajar dirumah diperpanjang sampai waktu yang tidak ditentukan. Hal tersebut membuat dunia pendidikan kini harus berinvoasi yang dulu belajar di sekolah dengan tatap muka, kini harus mengarah ke media pembelajaran online, Kamis (6/8/20).
Pimpinan Wilayah Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PW Prima DMI) Kaltim berharap Pemerintah Daerah (Pemda) bisa mengunakan Masjid untuk sarana belajar jarak jauh.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Umum Prima DMI Kaltim Hairul Huda menurutnya, Pemda sebetulnya bisa memasang media IT seperti komputer dan Wi-Fi untuk menunjang masyarakat dalam beraktifitas terutama pemberlakuan pembelajaran secara online bagi siswa.
“Pemda harusnya dapat memberikan fasilitas Wi-Fi terutama di Masjid untuk dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran,” ungkap Huda.
Lanjutnya, pada masa Pandemi Covid-19 anak-anak diharuskan belajar jarak jauh, sementara fasilitas yang dimiliki belum memadai sedangkan kita punya Masjid yang tersebar hingga lapisan masyarakat paling bawah.
“Tanggung jawab pendidikan semua lapisan harus terlibat, Masjid ini menjadi aset kita bersama untuk mendorong dunia pendidikan tetap berjalan ditengah wabah covid 19 ” terangnya.
Pemerintah daerah melawan Covid-19 harus secara total, dengan memfungsikan rumah ibadah sebagai sentra kegiatan dengan memfasilitasi belajar jarak jauh, karena belajar di rumah ibadah selain mempercepat proses siswa adaptasi memasuki era digital 4.0, juga mendekatkan anak pada nilai iman dan taqwa sebagai benteng pertahanan bangsa dan negara hari ini dan masa akan datang.
“Saat ini adalah momentum yang tepat mengembalikan remaja untuk aktif dan mencintai Masjid dengan memberikan fasilitas terhadap pusat minat mereka yakni belajar dan sekaligus bisa beribadah serta . Masjid harus kita fungsikan secara kaaffah (komprehensif) sebagai tempat ibadah, tarbiyah dan dakwah serta kegiatan muamalah, termasuk pemberdaya umat lainnya,” tutupnya.