Kukar, linimasa.co – Ada hal yang menarik di Desa Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara yang lokasi wilayahnya adalah perairan.
Baru-baru ini warga Desa Mueng, sebutan Desa Muara Enggelam kembali menanam padi apung.
“Jadi, padi apung sudah pernah ditanam pada tahun 2018, namun sayangnya minat warga tidak banyak. Sekarang kita coba lagi dan respon warga cukup baik,” ujar Usthuri menjelaskan di depan awak media, Senin (26/10/20).
Usthuri merupakan Ketua Gerakan Kelompok Tani (Gapoktan) Kelurahan Panji, Kukar yang kembali melakukan penanaman padi apung bersama dengan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Desa Mueng.
“Di tahun 2020 ini, Diskominfo Kukar mengajak saya dan KIM Desa Mueng melanjutkan penanaman padi apung dengan luasan 2 X 6 meter. Jika panen ini bagus bisa menghasilkan 12kg,” tambahannya yang juga sebagai penyuluh swadaya.
Sekretaris Desa Muara Enggelam, H Ramsah menyebut, padi apung merupakan kearifan lokal masyarakat setempat.
“Padi apung merupakan satu dari sekian banyak kearifan lokal di Desa Mueng. Masyarakat Mueng berupaya menghidupkan tradisi nenek moyang yang turun-temurun dilakukan,” ujarnya.
Dibalik itu semua tentu ada kendala bagi aktivitas pertanian air. Mengingat di Desa Mueng sulit untuk mencari bahan tanam.
“Kendala, semua bahan tidak ada di tempat. Dari bambu, tanah, dan daun harus didapatkan di luar desa,” tutupnya.
Pewarta Dedy | Editor Syahir