Samarinda, linimasa.co – Disambangi di kediamannya di jalan Juanda oleh awak media linimasa.co (25/12/19) Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim KH. Suyatman berpesan agar seluruh masyarakat tetap saling menghargai dan menghormati antar umat beragama.
“Selaku Ketua PWM Kaltim saya mengajak dan menghimbau kepada seluruh umat Islam khususnya warga Muhammadiyah agar menjaga ketertiban, keamanan, dan kedamaian. Jangan ada yang mengganggu sedikitpun saudara-saudara kita umat Nasrani dalam perayaan natal,” ucap Suyatman.
Selain itu dirinya juga mengingatkan kepada umat Islam dan warga Muhammadiyah untuk tidak ikut-ikutan dalam perayaan natal dan malam tahun baru. Menurutya, ikut menjaga kondusifitas dan tidak mengganggu peribadatan umat lain merupakan bentuk dari toleransi dari umat Islam.
“Mari kita menjaga kerukunan umat beragam dan tetap menjaga hubungan yang baik dengan pemerintah dimanapun kita berada. Dengan menjaga keamanan, kedamaian dan tidak mengganggu itu adalah bentuk toleransi,” tambahnya.
Dalam menyikapi perayaan hari natal yang masih terjadi perdebatan dikalangan umat. Suyatman menyampaikan bahwa selaku warga Muhammadiyah dirinya menjalankan keputusan dari Majelis Tarjih. Keputusan Tarjih telah memuat seluruh aspek kehidupan, berbangsa dan bernegara.
“Kami bersikap dan merujuk pada putusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari Majelis Tarjih kami berbeda pandangan, untuk tidak ikut mengucapkan selamat natal. Tetapi kami sangat menghormati dan menghargai terlebih menjaga persaudaraan dengan baik dengan umat lainnya,” terangnya.
Ditanya tentang penangkapan terduga teroris yang terjadi sebelumnya di Kota samarinda. Suyatman mengatakan bahwa tindakan semacam itu tidak dibenarkan dalam ajaran agama Islam.
“Sepanjang saya tau agama Islam tidak pernah mengajarkan permusuhan. Islam mengajarkan kedamaian, kerukunan dan tidak melakukan kekerasan dalam menyampaikan dakwah,” sambungnya.
Semoga dalam momentum natal dan tahun baru dapat mempererat rasa persaudaraan sesama umat beragama. Walaupun terjadi perbedaan pandangan jangan sampai saling membenci dan tetap menghormati. (dp)
Reporter Dhepta I editor Syahir