Kukar, linimasa.co – Kepala Dinas Komunikasi dan Informsai (Diskominfo) Kabupeten Kutai Kartanegara, Bahteramsyah, menyebut Kutai Kartanegara banyak memiliki potensi, mulai dari hasil laut, produk olahan, tempat wisata, dan lain-lain. Potensi itu yang selama ini belum dikenal luas.
“Potensi-potensi itu harus disebarkan sebagai konten yang positif agar masyarakat di luar sana itu mengenal, misalnya dengan menggunakan media sosial atau media informasi yang dikelola oleh KIM itu sendiri,” kata Bahteramsyah.
Paling penting dari KIM, sambungnya, adalah mendiskusikan potensi masing-masing. Dari diskusi itu kemudian menghasilkan kesepakatan bentuk informasi seperti apa yang akan disajikan.
Di sisi lain, KIM juga akan membantu menyaring arus informasi yang mudah sekali beredar tanpa diketahui kebenarannya. KIM akan menjadi garda terdepan dalam membendung hoaks atau informasi bohong yang gampang beredar di tengah masyarakat.
“Salah satu peran KIM itu adalah menyampaikan informasi yang bersifat positif, menangkal informasi yang sifatnya negatif. Saring sebelum sharing,” katanya.
KIM adalah usaha pemerintah mewujudkan pembangunan yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat, pemerintah berupaya menggandeng komunitas kecil di tengah masyarakat. Komunitas atau kelompok ini kemudian saling berdiskusi, menganalisa masalah, hingga menyampaikan hasil kesepakatan bersama dalam bentuk informasi.
Untuk itu kemudian Kementerian Komunikasi dan Informasi mengeluarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI No. 08/PER/M.KOMINFO/6/2010 tentang Pedoman Pengembangan dan Pemberdayaan Lembaga Komunikasi Sosial.
Di dalam peraturan tersebut termuat pembentukan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Kelompok ini didirikan dengan tujuan mulia yakni mengupayakan keterlibatan masyarakat secara mandiri dalam mengolah informasi untuk mendapatkan nilai tambah, agen perubahan, dan pemberdayaan masyarakat.
Untuk itu, keberadaan kelompok ini punya tugas besar di tengah masyarakat. Selain membantu memberikan nilai tambah terhadap potensi di daerah masing-masing, juga berkewajiban menjadi agen perubahan yang memberikan konten positif.
“Kita berharap, KIM ini juga punya peran yang sangat penting menyampaikan informasi di pedesaan,” ujar Bahteramsyah.
Pewarta Rofi