Samarinda, linimasa.co – Banyak pasangan suami istri (Pasutri) yang melakukan hubungan seks karena ingin merasakan kenikmatan saat orgasme.
Karena dalam urusan seks, orgasme biasanya menjadi acuan kepuasan dan puncak dari gairah seksual sehingga menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi.
Tapi berbeda dengan Seks Karezza. Istilah ini memang terdengar asing, tetapi harus diketahui dalam teknik seks ini orgasme justru tidak menjadi tujuan utama. Karena yang lebih dipentingkan adalah keintiman dan kasih sayang.
Lalu apa nikmatnya bila melakukan hubungan seks yang terkesan santai ini, berikut penjelasannya.
Pengertian Seks Karezza
Seks Karezza ialah hubungan seksual yang penuh kelembutan, penuh kasih sayang dan dilakukan dengan santai. Bukan seperti hubungan seks pada umumnya, tujuan dari seks Karezza sendiri bukanlah puncak gairah atau kalimat tetapi perasaan relaks, tenang dan dekat dengan pasangan yang dilakukan secara mendalam. Istilah seks Karezza sendiri berasal dari bahasa Italia carezza yang berarti “belaian”.
Hubungan seks yang satu ini mendorong pasangan untuk bersikap lebih santai dan mengambil napas dalam-dalam ketika energi kuat saat keinginan untuk berhubungan intim mulai bergejolak.
Dari informasi yang didapat, jenis perilaku seksual ini lebih menitikberatkan cinta dan koneksi spiritual antar pasangan, bukan pada gairah seksualnya semata.
Aktivitas seks yang satu ini lebih melibatkan aktivitas seperti senyuman, tatap mata, dan kontak dari kulit ke kulit. Oleh karena itu, Karezza biasanya jauh lebih lambat, lebih lama dan dilakukan dengan santai dibandingkan dengan hubungan seks pada umumnya yang cenderung penuh nafsu dan berkeringat.
Keuntungan Melakukan Seks Karezza
Dalam buku Karezza Metode, J. William Lloyd, seorang ahli teori seks menyebutkan bahwa tujuan utama dari seks Karezza adalah mempertahankan energi seksual yang kuat dan mengurangi hasrat seksual.
Lloyd juga menyebutkan aktifitas seks seperti ini dapat membantu mengobati beberapa penyakit, seperti :
Masalah kesehatan kandung kemih
Prolaps uterus atau turun peranakan
Prostatitis
KeputihanNyeri haid
Uretritis atau peradangan pada uretra
Namun yang disayangkan hingga kini belum ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa Karezza betul-betul bisa digunakan untuk mengobati berbagai kondisi di atas.
Tapi Karezza memang mampu meningkatkan perasaan bahagia di otak. Hormon endorfin yang menyebabkan rasa bahagia dan menimbulkan rasa cinta ini tetap bisa dihasilkan dari aktivitas seks seperti ini.
Aktivitas seks Karezza dapat dilakukan dengan berpelukan, tersenyum, dan berciuman. Inilah yang bisa meningkatkan kadar hormon oksitosin di dalam tubuh.
Oksitosin adalah hormon yang dapat membantu mengurangi stres, sangat penting bagi kaum millennial yang penuh kesibukan. Bahkan, oksitosin yang dilepaskan di otak bisa memberikan efek menenangkan sehingga membantu tidur menjadi lebih nyenyak. Setelah kembali bangun dari tidur maka tubuh akan terasa lebih segar.
Namun Seks Karezza Tidak Mudah Dilakukan
Mungkin dirasa mudah untuk dilakukan tapi seks Karezza cukup sulit untuk dilakukan, apalagi bagi yang belum pernah mencobanya. Pasalnya, orgasme bukanlah tujuan akhir jadi pasangan yang ingin lakukan seks Karezza harus belajar “menjinakkan” hasrat dan gairah seksual yang terus menggebu-gebu.
Bagi yang tertarik mempraktekkan metode ini dapat mencobanya berulang-ulang dalam beberapa minggu kemudian dievaluasi hasilnya. Bila dapat melakukan aktifitas seks tanpa keinginan orgasme dan dapat melakukannya dengan santai berarti anda berhasil melakukan seks Karezza.
Perlu dilakukan banyak latihan agar hubungan seks ini terasa tidak membosankan, dan harus dipastikan antar pasangan untuk komitmen menjalankan teknik ini agar bisa saling mendukung. (*)
Reporter Herman I editor Chai