Kurang Sadar Mengenai Marka Jalan Sebabkan Kecelakaan Sering Terjadi di Mahkota II
Peristiwa kecelakaan baik kendaraan bermotor roda dua maupun empat sudah sering terjadi di jembatan Mahkota II. Bahkan terakhir kecelakaan terjadi pada Senin (3/2/2020) lalu yang melibatkan mobil Pic Up dengan Toyota Avanza.
Setiap kecelakaan yang terjadi selalu menyebabkan rusaknya median jalan yang berfungsi sebagai penyekat jalur dua arah di jembatan Mahkota II.
Padahal keberadaan median jalan non permanen itu sangat penting. Hal itu diungkapkan oleh Kasat Lantas Polresta Samarinda, Kompol Erick Budi Santoso.
“Saat jembatan Mahkota II dibuka kami melakukan pengamatan dan evaluasi, yang kami lihat fatalitas kecelakaan sangat tinggi jika tidak ada median sebagai pembatas jalan,” bebernya.
Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi marka jalan menjadi penyebab utama kecelakaan. Marka jalan lurus atau tidak putus mengisyaratkan kendaraan seharusnya tidak boleh menyalib kendaraan di depannya.
“Sebelum ada median jalan, fatalitas kecelakaan di jembatan itu tinggi. Pasti mati,” katanya.
Erick mengatakan hasil analisis dan evaluasi Forum Lalu Lintas menyebutkan pemasangan median jalan tersebut dapat mengurangi kecelakaan dan meminimalisir korban jiwa bila terjadi kecelakaan di jembatan Mahkota II.
“Memang material ada, tapi yang terpenting bagaimana kami menyelamatkan nyawa manusia. Itu tujuan utamanya,” jelasnya.
Erick mengatakan median jalan di jembatan Mahkota II nantinya akan di permanenkan.
“Tinggal menunggu anggaran dari pusat. Kami tentunya akan terus memberikan masukan kepada pemkot dan Dishub dalam hal lalu lintas, guna terciptanya keamanan, ketertiban dan kelancaran serta keselamatan berlalu lintas,” tutupnya.