Samarinda, linimasa.co – Mengatasi persoalan Kota Samarinda terutama banjir merupakan hal yang tak kunjung usai, perlu suatu hal yang inovatif dan berani. Senada dengan hal tersebut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Provinsi Kalimantan Timur, Diddy Rusdiansyah saat berdiskusi dengan perwakilan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Samarinda menyebutkan calon kepala daerah yang akan bertarung pada Pilkada 2020 harus memiliki konsep jelas dalam penyelesaian persoalan banjir.
Menurutnya banjir yang kerap terjadi di Samarinda merupakan permasalahan utama yang harus diselesaikan. Berganti pimpinan, bukannya banjir semakin berkurang justru semakin meluas. Hal ini disampaikan Diddy di ruang kerjanya, Senin (20/1/20).
“Selama ini walikota belum memiliki konsep yang jelas dalam penyelesaian banjir. Satu proyek belum selesai, berpindah menangani proyek yang lain. Al hasil banjir di mana-mana,” ujar Diddy yang juga pernah bersekolah di SD Muhammadiyah 1.
Diddy memberikan catatan penting bagi kandidat yang akan maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 mendatang. Menurutnya pemimpin yang bisa menyelesaikan persoalan di Samarinda yaitu pemimpin yang “gila” serta memiliki konsep.
Calon walikota dan wakil walikota harus punya konsep dan target yang jelas dalam mengatasi banjir. Apalagi Samarinda bukan hanya sebagai kota penyangga provinsi, melainkan juga ibukota dan sebagai kota transit.
“Gila artinya inovatif, punya ide, berani, dan memiliki konsep jelas. Banjir merupakan persoalan serius di bawah bayang-bayang Ibu Kota Negara (IKN). Sehingga para kandidat harus punya konsep yang jelas dalam mengatasi banjir,” ungkapnya.

Nantinya pemimpin yang terpilih dapat fokus pada penanganan normalisasi aliran anak sungai Karang Mumus. Selain itu ia mendorong peran pemuda dan juga media sebagai agen literasi, guna mengedukasi masyarakat.
“Khususnya bagi pemuda dan media untuk terus memviralkan tentang solusi dan penyebab adanya banjir. Dan terus mengedukasi masyarakat untuk berperan serta menangani persoalan tersebut,” tambahnya.
Ditanya awak media, apakah siap maju dalam Pilkada. Diddy mengatakan bahwa dahulu memang dirinya memiliki keinginan. Namun karena sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), dirinya menunggu perintah dari pimpinan.
“Punya keinginan maju dulunya. Namun sebagai ASN menunggu perintah dari pimpinan,” sambungnya.
Selain itu ia tambahkan, untuk menjadi pemimpin di Samarinda haruslah baik dalam birokrasi dan lobi.
“Kriteria pemimpin menurut saya memiliki background birokrasi yang baik, harus memiliki kecerdasan, hebat melobi, dan memiliki konsep yang terukur,” pungkasnya. (Dp)
Reporter Dhepta I Editor Chai